Selasa, 09 Januari 2018/ 21 Rabiul Awal 1439 H
Bismillaah....
Hari ini adalah hari ke-5 diskusi kelompok di kelas BunSay yang di bawakan oleh kelompok 5, pentingnya membangkitkan fitrah seksualitas anak sejak dini dengan mengambil tema mendidik anak laki-laki.
Review materi kelompok 5:
Bismillaah....
Hari ini adalah hari ke-5 diskusi kelompok di kelas BunSay yang di bawakan oleh kelompok 5, pentingnya membangkitkan fitrah seksualitas anak sejak dini dengan mengambil tema mendidik anak laki-laki.
Review materi kelompok 5:
Media edukasi kelompok 5:
Diskusi di kelas:
Anandita
Saya punya pertanyaan berkaitan dengan rekan kerja saya, berhubung sy tdk punya anak lelaki. kami berkecimpung di dunia desain,sy melihat ada rekan pria usia sekitar 30thn yg tdk dekat dg ayah di masa kecilnya dan ibu yang dominan/keras/protektif sehingga rekan sy ini menjadi lemah dlm berfikir,memilih dan memutuskan persoalan hidupnya pun utk kasus2 sederhana. kl dikaitkan dg pembahasan innerchild kemarin, sptnya ada innerchild yg blm tuntas. Mohon saran dari teman2 bunsay kel 5 kira2 apa yg harus sy lakukan?
Anandita
Saya punya pertanyaan berkaitan dengan rekan kerja saya, berhubung sy tdk punya anak lelaki. kami berkecimpung di dunia desain,sy melihat ada rekan pria usia sekitar 30thn yg tdk dekat dg ayah di masa kecilnya dan ibu yang dominan/keras/protektif sehingga rekan sy ini menjadi lemah dlm berfikir,memilih dan memutuskan persoalan hidupnya pun utk kasus2 sederhana. kl dikaitkan dg pembahasan innerchild kemarin, sptnya ada innerchild yg blm tuntas. Mohon saran dari teman2 bunsay kel 5 kira2 apa yg harus sy lakukan?
Jawab: Dalam pengasuhan ada yang di sebut sindrom fatherlessness( anak merasa kehilangan sosok ayah dalam kehidupannya) walaupun secara wujud nyata ada...
Hal ini saja bagi anak lelaki akan menimbulkan masalah diantaranya
- anak kehilangan rasa aman
- lebih mudah depresi
- anti sosial
- mudah terpengaruh( plin plan)
- mentalnya broken dll
Apalagi kekosongan hatinya itu di per parah dengan ibu yang dominan dan protektif yang segalanya di setir ibu,di putuskan ibu...sehingga sang anak tidak terbiasa memecahkan masalahnya sendiri,
Hal ini saja bagi anak lelaki akan menimbulkan masalah diantaranya
- anak kehilangan rasa aman
- lebih mudah depresi
- anti sosial
- mudah terpengaruh( plin plan)
- mentalnya broken dll
Apalagi kekosongan hatinya itu di per parah dengan ibu yang dominan dan protektif yang segalanya di setir ibu,di putuskan ibu...sehingga sang anak tidak terbiasa memecahkan masalahnya sendiri,
Sebenarnya inti permasalahannya adalah pada pola asuh dan ketidak seimbangan dalam pengasuhan yang telah terbentuk jadi konsep diri
Untuk merubah konsep diri ini butuh terapi sungguh sungguh dan konsisten...bahkan jika sangat mengganggu butuh di tangani ahli,
Karena faktor usia yang tidak muda lagi, 30 tahun, mungkin proses perubahan akan berlangsung agak lambat dan lama. Namun tidak ada yang tidak mungkin, insyaa Alloh.
Langkah awalnya, bisa belajar membiasakan mencari solusi secara mandiri untuk hal-hal yang bersifat pribadi. Hargai setiap perubahan kecil. Bangkit saat terjadi kesalahan atau kegagalan.
Tata
Bagaimana cara memaksimalkan pengasuhan sosok laki-laki dalam hal ini seorang ayah terhadap anak laki-lakinya jika dalam 24/7 perbandingan interaksi dengan sosok perempuan jauh lebih banyak dan lebih dominan dibanding dengan sosok laki-laki atau ayahnya?
Bagaimana cara memaksimalkan pengasuhan sosok laki-laki dalam hal ini seorang ayah terhadap anak laki-lakinya jika dalam 24/7 perbandingan interaksi dengan sosok perempuan jauh lebih banyak dan lebih dominan dibanding dengan sosok laki-laki atau ayahnya?
Jawab :
Mba Tata, kondisi seperti ini mungkin di alami orang tua yang LDR, atau ayah yang bekerja seharian. Kami termasuk yang mengalaminya.
Mba Tata, kondisi seperti ini mungkin di alami orang tua yang LDR, atau ayah yang bekerja seharian. Kami termasuk yang mengalaminya.
Mba Tata, dalam pengasuhan yang utama adalah kebersamaan yang menumbuhkan kelekatan hubungan orang tua dengan anak. Dengan kedekatan emosional, seorang anak tahu kemana ia harus berlari saat menghadapi masalah. Tentu saja, kita mengharapkan ia berlari pada kita, orangtuanya.
Sejak bayi hingga baligh, keberadaan orangtua menjadi hal penting bagi anak. Ketiadaan salah satu, akan mempengaruhi anak.
Kelekatan anak dengan orang tua tidak selalu diartikan berdasarkan frekuensi kehadiran. Tapi kualitas waktu yang berkesan, dapat membangun kedekatan dengan anak.
Sejauh ini, kami menyikapinya dengan meningkatkan waktu berkualitas bersama ayah. Pada waktu tertentu, kami mengadakan "hari bersama ayah". Pada hari itu, anak menghabiskan waktu, beraktivitas yang disukai dan diinginkannya HANYA bersama ayah seorang. Tanpa ibu maupun adik atau kakaknya. Kegiatannya bisa sekedar bersepeda ke tempat-tempat baru, berenang atau sekedar membeli buku.
Pada saat seperti itulah upaya ayah mengganti waktu yang hilang saat tidak bersamanya. Dan ternyata anak-anak pun senang. Karena pada hari itu, ayah hanya miliknya seorang.
Mba Tata mungkin punya cara tersendiri untuk membuat "quality time" anak dan ayah.
Memang, idealnya seorang ayah harus hadir bagi anaknya dari segi fisik,emosional dan spiritual
Namun ketika berhadapan dengan situasi yang tidak ideal seperti LDR diatas ataupun karena kesibukan pekerjaan, yang membuat sang ayah jarang interaksi secara fisik maka sang ayah harus hadir secara emosional dan spiritual
Jika kita menengok siroh,nabiyulloh ibrahim AS ...
Beliau juga adalah ayah yang tidak full mendampingi ismail secara fisik...tapi kok ismail tetap tumbuh jadi anak yang terjaga fitrahnya bahkan jadi nabi...
Beliau juga adalah ayah yang tidak full mendampingi ismail secara fisik...tapi kok ismail tetap tumbuh jadi anak yang terjaga fitrahnya bahkan jadi nabi...
Salah satu yang di ceritakan nash nash yang shohih adalah karna ibrahim memiliki visi misi jelas buat keluarganya yang di komunikasikan bersama bunda sarah dan bunda Hajar dan visi misi itu tercantum dlm doa nabi ibrahim pada Rabbnya.
Ibrahim mendelegasikan pengasuhan anaknya pada ibu yang terjaga fitrahnya,dan komunitas yang baik dalam hal ini suku jurhum
Selamat merileks dn optimis selalu tuk kita semua.
Selamat mencoba.
Selamat mencoba.
Anak laki-laki saya senang cerita apa yang dia alami disekolah... Ini masuk kategori cerewet gak ya...
Kadang klo dia diem aja saya jadi kepo.
Rahma
Soalnya di materi anak laki-laki harus terlihat cool kira2 usia berapa anak laki2 mulai irit ngomong nya?
Mba Rahma, anaknya usia berapa tahun?
7tahun 4 bln.
Soalnya di materi anak laki-laki harus terlihat cool kira2 usia berapa anak laki2 mulai irit ngomong nya?
Mba Rahma, anaknya usia berapa tahun?
7tahun 4 bln.
Jawaban:
Wah samaan mb Rahma, anakku yg ke1 dn 2 laki2, yg pertama 7th jg, dan keduany calon komunikator ulung 'cerewet'. Masih smpai sekarang. Kalau aku lihat, mungkin itu bentuk cari perhatian sm bundanya ya.
Usia 7-10 tahun sdh masuk masa lbih dekat dengan sang Ayah mb Rahma..
Ada baiknya stimulus dr Ayahnya dipersiapkan agar dapat berkembang sesuai fitrah yg ingin dicapai.
Bismillah...saya coba jawab ya
Anak mau bercerita apa aja kepada orang tuanya itu berarti kedekatan terjalin sangat baik...
Anak mau bercerita apa aja kepada orang tuanya itu berarti kedekatan terjalin sangat baik...
Walaupun seorang itu introvert jika bersama orang yang membuatnya nyaman pasti tetap banyak bicara, karna komunikasi adalah kebutuhan.
Jadi tidak apa apa bunda jika anak lelaki banyak bercerita.
Mba Rahma, pastinya senang bisa mendengarkan berbagai cerita dari anak laki-lakinya. Anak usia 7 tahun berada pada masa peralihan.
Tingkat cerewet seorang anak sebenarnya bersifat relatif. Tapi selama mba Ratna melihat perilaku "banyak bicaranya" tidak berlebihan tidak masalah.
Pada usia inipun, seorang anak akan mudah diarahkan. Nah, mba Ratna bisa mencarikan model untuk si kecil tiru. Termasuk dalam hal "cerewet" ini.
Tapi, satu hal. Bersyukurlah, mba memiliki anak yang cerewet, karena bila ada masalah kita bisa segera mengetahuinya.
Jadi untuk usia anak-anak masih normal ya mba... Yang patut di curigai laki2 dewasa tapi banyak ngomong & bicara gak penting.
Kalau sudah dewasa, banyak bicaranya sebaiknya sudah bisa diarahkan. Misalnya, banyak bicara saat mengajar, atau presentasi dsb, mba.
Jadi untuk usia anak-anak masih normal ya mba... Yang patut di curigai laki2 dewasa tapi banyak ngomong & bicara gak penting.
Kalau sudah dewasa, banyak bicaranya sebaiknya sudah bisa diarahkan. Misalnya, banyak bicara saat mengajar, atau presentasi dsb, mba.
Saya mau coba tambahkan, mba...
Mba Rahma, pastinya senang bisa mendengarkan berbagai cerita dari anak laki-lakinya. Anak usia 7 tahun berada pada masa peralihan.
Tingkat cerewet seorang anak sebenarnya bersifat relatif. Tapi selama mba Ratna melihat perilaku "banyak bicaranya" tidak berlebihan tidak masalah.
Pada usia inipun, seorang anak akan mudah diarahkan. Nah, mba Rahma bisa mencarikan model untuk si kecil tiru. Termasuk dalam hal "cerewet" ini.
Tapi, satu hal. Bersyukurlah, mba memiliki anak yang cerewet, karena bila ada masalah kita bisa segera mengetahuinya.
Lafi
Anak saya laki2 juga sering cerewet kl ngomong apalagi tny tp terkadang ngomongnya tiba2 sering diulang2 dan agak lama keluar kalimatnya. Itu kategori apa ya kalau menurut bunda2 dari kelompok 5?
Usia berapa tahun, mba?
3y 10m bunda.
Anak saya laki2 juga sering cerewet kl ngomong apalagi tny tp terkadang ngomongnya tiba2 sering diulang2 dan agak lama keluar kalimatnya. Itu kategori apa ya kalau menurut bunda2 dari kelompok 5?
Usia berapa tahun, mba?
3y 10m bunda.
Jawab:
Kl lg timbul cerewet mk cerewet bgt dan gak sabaran untuk tahu jawabannya
Apa kalau berbicara tampak seperti emosional, mba?
Mba Lafi, anak usia 2-5 tahun sedang dalam masa perkembangan bahasa. Makanya ia sering mengulang-ulang kata atau pertanyaan. Selain rasa ingin tahu yang besar.
Kl lg timbul cerewet mk cerewet bgt dan gak sabaran untuk tahu jawabannya
Apa kalau berbicara tampak seperti emosional, mba?
Mba Lafi, anak usia 2-5 tahun sedang dalam masa perkembangan bahasa. Makanya ia sering mengulang-ulang kata atau pertanyaan. Selain rasa ingin tahu yang besar.
Selama tidak ada masalah berkaitan hal emosional dan interaksinya denganorang lain, hal ini masih wajar, mba.
Terus latih anak untuk mengungkapkan pendapatnya, ya.
Anak umur 3 th,banyak bertanya berarti fitrah belajarnya masih terjaga dia ingin tahu banyak hal.
Lalu kenapa sering di ulang ulang,..udah di jawab di tanya lagi di jawab di tanya lagi...
Anak umur 3 th,banyak bertanya berarti fitrah belajarnya masih terjaga dia ingin tahu banyak hal.
Lalu kenapa sering di ulang ulang,..udah di jawab di tanya lagi di jawab di tanya lagi...
Ini adalah cara anak meyakinkan diri nya dengan jawaban kita...di ladeni aja bunda gak sampai 20 kali juga capek.
Ini pengalaman saya banget
Tidak emosional tapi lebih ke arah tidak sabar dan terburu2. Saya sering bilang bicaranya pelan2 dan tidak usah buru2. Trs dia bilang iya mommy, kemudian dia ulang sesuai dgn yang saya suruh. Dan dia tanya lg alasannya knp saya bilang seperti itu saya coba jelaskan. Hal ini sering terjadi bila dia dlm keadaan lepas kontrol dari saya.
Tidak emosional tapi lebih ke arah tidak sabar dan terburu2. Saya sering bilang bicaranya pelan2 dan tidak usah buru2. Trs dia bilang iya mommy, kemudian dia ulang sesuai dgn yang saya suruh. Dan dia tanya lg alasannya knp saya bilang seperti itu saya coba jelaskan. Hal ini sering terjadi bila dia dlm keadaan lepas kontrol dari saya.
Kl orang yg blm paham pst disangka gaguk kl bicara. Tp ketika bicara dan bertanya cerewetnya ampun2an ampe nyerah dan dia akan nanya trs sampai merasa yakin dgn jawaban dari saya. Itu betul banget bunda. Makasih bunda atas pencerahannya. Saya yg hrs lebih sabar. Terkadang hbs jawab pertanyaannya saya sering minum obat sakit kepala. Lbh susah pertanyaan anak saya daripada soal dari dosen.
Vivi
Anak sy laki 9th. Kalo sy perhatikan dia tipe anak yg tdk suka keributan dalam artian jika ada temannya yg berantem dia menjauh.
Dia jg kalo berantem ma adek"nya dia mengalah pd akirnya.
Dia jg kalo berantem ma temannya dia memilih untuk diam dan menerima meskipun kadang dia tdk salah.
Kalo dia cerita k sy,sy yg geregetan knp tdk membela diri. Saya hanya bs peluk dia.
Bagaimana sy menyikapinya ya bun?
Anak sy laki 9th. Kalo sy perhatikan dia tipe anak yg tdk suka keributan dalam artian jika ada temannya yg berantem dia menjauh.
Dia jg kalo berantem ma adek"nya dia mengalah pd akirnya.
Dia jg kalo berantem ma temannya dia memilih untuk diam dan menerima meskipun kadang dia tdk salah.
Kalo dia cerita k sy,sy yg geregetan knp tdk membela diri. Saya hanya bs peluk dia.
Bagaimana sy menyikapinya ya bun?
Jawab:
Mba Vivi, anak usia 9 tahun sedang berada pada masa menjalin pertemanan. Mungkin bisa ditanyakan alasannya kenapa tidak mau terlibat dalam keributan.
Mba Vivi, anak usia 9 tahun sedang berada pada masa menjalin pertemanan. Mungkin bisa ditanyakan alasannya kenapa tidak mau terlibat dalam keributan.
Kalau memang pernah sampai di bully, mungkin ini yang menjadi alasan menjauhi keributan, mba.
Pengalaman tidak menyenangkan.
Dalam bully ada Pelaku-Korban-Penonton. Ketiganya perlu didampingi.
Anak mba yang menjadi korban bully, perlu digali lebih lanjut apakah ada pengaruh pada perkembangannya selanjutnya.
Tetap memberi pelukan ya, mba... Pelukan itu menyembuhkan.
Tetap memberi pelukan ya, mba... Pelukan itu menyembuhkan.
Hasil dari diskusi kelompok 5 tadi adalah salah satu cara membuat anak tumbuh sesuai dengan fitrah seksualnya adalah dengan mendidik anak laki-laki, karena salah satu kerusakan yang terjadi dalam pengasuhan anak oleh orang tua adalah menghilangkan
fitrah kelaki-lakian dan fitrah perempuan dan anak laki-laki lebih rentan terpapar pornografi dan games.
fitrah kelaki-lakian dan fitrah perempuan dan anak laki-laki lebih rentan terpapar pornografi dan games.
Dekatkanlah anak laki-laki kita di usia mumayyiz (bisa membedakan mana kanan dan kiri) pada usia 7-10 tahun kepada ayahnya atau seorang laki-laki yang memiliki jiwa keayahan misal paman atau kakeknya.
Oleh karena itu pendidikan untuk anak laki-laki mutlak harus di asuh oleh sosok laki-laki.
Oleh karena itu pendidikan untuk anak laki-laki mutlak harus di asuh oleh sosok laki-laki.
Dalam Islam patokan pendidikan seksualitas di bagi menjadi 3 yaitu seksualitas yang benar, sehat dan lurus.
Seseorang ingin mendidik anak laki-laki menjadi laki-laki sejati, tetapi dalam kehidupan masa kecilnya tidak ada sosok laki-laki yang mengasuhnya, mana mungkin anak laki-laki itu belajar sebagai laki-laki. Fitrahnya itulah yang menjadi rusak. Karena hanya di asuh oleh perempuan saja.
Fitrah adalah sejenis software yang diberikan oleh Allah subhanahu wa Ta’ala kepada seorang anak, dan orang tua yang membentuk hardware (jiwa anak)nya terutama ayah untuk anak laki-laki.
Fitrah laki-laki adalah:
1. Jiwa Al Qowam (pemimpin).
2. Laki-laki punya keunikan/kelebihan dibanding perempuan.
Karena fitrahnya sejak awal berbeda (Lihat AlQur’an surat An Nisaa’ ayat 34).
Maka didiklah anak laki-laki kita seperti nabi Ibrahim dan Imran dalam mendidik anak-anaknya agar anak laki-laki kita menjadi pemimpin yang adil kelak untuk keluarganya, bangsanya dan agamanya.
1. Jiwa Al Qowam (pemimpin).
2. Laki-laki punya keunikan/kelebihan dibanding perempuan.
Karena fitrahnya sejak awal berbeda (Lihat AlQur’an surat An Nisaa’ ayat 34).
Maka didiklah anak laki-laki kita seperti nabi Ibrahim dan Imran dalam mendidik anak-anaknya agar anak laki-laki kita menjadi pemimpin yang adil kelak untuk keluarganya, bangsanya dan agamanya.
#FitrahSeksualitas
#LearningByTeaching
#BundaSayangSesi11
#LearningByTeaching
#BundaSayangSesi11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar