Selasa, 23 Juni 2020/02 Dzulqo'dah 1441 H
Bismillaah...
Alhamdulillah sekarang masuk pekan ke-5 program mentorship di kelas kupu-kupu.
Materi pekan ini banyak istilah baru yang saya ketahui, senangnya bisa berada di kelas bunda cekatan banyak ilmu yang saya pelajari khususnya untuk kemajuan diri saya sebagai individu, istri dan ibu dalam keluarga saya.
Bismillaah...
Alhamdulillah sekarang masuk pekan ke-5 program mentorship di kelas kupu-kupu.
Materi pekan ini banyak istilah baru yang saya ketahui, senangnya bisa berada di kelas bunda cekatan banyak ilmu yang saya pelajari khususnya untuk kemajuan diri saya sebagai individu, istri dan ibu dalam keluarga saya.
Pertama adalah kembali melihat rencana saya:
Dan ini adalah progress saya pekan ini:
False celebration yaitu mengakui kesalahan, dari rencana yang sudah saya buat ada beberapa poin yang belum konsisten saya laksanakan, seperti membaca dzikir pagi dan petang, sholat sunah, puasa sunah, dan menjaga wudhu.
Dari hal-hal yang belum konsisten, saya tambahkan progress waktunya agar lebih mudah.
Butterfly effect yang di bicarakan oleh bu Septi, membuat saya tambah semangat.
Karena saya baru tahu ternyata Butterfly effeck adalah bagaimana tindakkan kecil dapat menghasilkan dampak yang lebih besar.
Jadi hal-hal yang saya lakukan sekarang secara konsisten, suatu saat bisa berdampak kepada keluarga saya.
Dengan saya bisa memanajemen emosi saya menjadi sabar dan bahagia maka suami dan anak-anakpun akan bahagia.
Bahkan kelak anak-anak saya menjadi orang tua yang sabar dan bahagia pula bersama anak-anak dan generasi berikutnya.
Emosi negatif merupakan common enemy untuk keluarga saya, mulai dari saya untuk bisa melawannya dan kami sekeluarga akan bekerja sama untuk belajar manajemen emosi agar common enemy atau musuh bersama ini bisa kami singkirkan dalam kehidupan kami sehari-hari agar tercipta rumah surga yang membuat kami bahagia nyaman di rumah.
360 degree feedback merupakan metode evaluasi selama mentorship dari mentee, mentor, suami dan anak-anak.
Alhamdulillah tanggapan dari suami dan anak-anak terhadap saya selama mentorship ini, emosi negatif saya mulai berkurang karena saya mulai bisa mengontrol diri tidak meledak-ledak seperti dulu.
Devil advokat adalah ketika anak saya bilang "Mama suka marah-marah", disitulah saya merasa sedih, hati saya hancur dan saya bertekad menjadi ibu yang penyayang, pemaaf dan bukan ibu pemarah.
Saya kurang konsisten menjalankan self healing, efeknya emosi negatif saya masih turun naik, dari mentor di minta untuk meningkatkan lagi konsistennya dan saya harus bisa melaksanakannya untuk diri saya agar saya menikmati hidup ini menjadi bahagia dengan hidup saya sehingga orang-orang yang saya cintai bahagia pula.
#jangalupabahagia
#jurnalminggu5
#kelaskupukupu
#buncekbatch1
#institutibuprofesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar