Sabtu, 24 Juli 2021

#BundaSalihah

Sabtu, 24 Juli 2021/14 Dzulhijjah 1442 H
Bismillah.


    Pekan ini masuk jurnal materi 2 yaitu kampanye problem statement dan akar masalah yang menjadi pilihan kami di media sosial pribadi dan mengajak orang lain untuk bergabung bersama membangun tim untuk mencari solusi.

Loh kok pake kampanye segala buat apa sih?
Menarik sekali bukan, inilah kelas Bunda Salihah dimana kita harus mencintai masalah yang sedang dihadapi, menceritakan problem statement dan akar masalah ke orang luar.
Awalnya terasa aneh, kayak buka aib keluar ya apalagi di medsos takut di bully netizen.
Eh tapi ternyata punya tujuan yang sangat berharga, kami akan mencari orang yang mempunyai masalah yang sama, atau orang yang peduli dengan masalah yang kami rasakan untuk bergabung menjadi satu tim mencari solusi bersama.
Ini link kampanye saya di FB:

Kampanye inipun saya share ke beberapa WAG diantaranya di kelas BunSal Bekasi regional sendiri.
Alhamdulillah ada mba Ratna Sari yang beririsan problem statement dan akar masalahnya dengan saya, beliau gabung dengan saya.
Lalu saya membuat grup di Wa dan saya beri nama "Tim Kemandirian Anak".
Setelah 3 hari kampanye ada 10 orang anggota, satu orang spesial saya wapri untuk bergabung dengan tim saya karena beliau adalah konsultan parenting dan yang lainnya adalah teman-teman di wag yang saya ikuti.

Malam Kamis kemarin bersama founder Ibu Pembaharu bunda Septi, membahas bagaimana cara membangun tim yang efektif dan solid.
Yang dibahas oleh ibu diantaranya tim jangan terlalu gemuk apalagi kalau banyak user maka tim tersebut tidak akan efektif.
Saya baru paham pekan ini bahwa tim akan solid jika anggotanya memiliki komitmen ada visi misi dan bekerja sama untuk mencari solusi bukan untuk mendapatkan solusi.
Dan user adalah orang yang hanya ingin mendapatkan manfaat berupa solusi dari tim tersebut.

Tim sudah terbentuk lanjut open communication yaitu membagikan visi, menetapkan tujuan lalu memberikan kesempatan kepada member untuk membagikan mimpinya. Berbicara secara terbuka, memberikan perhatian kepada anggota tim dan mengajak mereka untuk fokus pada solusi.
Nah saat open communication ini yang online hanya 4 orang dan sisanya user mereka hanya ingin mendapatkan solusi dan slow respon tidak bisa mengikuti komitmen tim yang sudah disepakati.
2 hari kemarin saya wapri satu-satu apakah mereka ingin mencari solusi atau mendapatkan manfaat.
Dari 10 orang ada 6 orang user, dengan merangkai kalimat yang tidak menyinggung perasaan mereka menurut saya akhirnya saya mengeluarkan mereka dari grup karena nanti ada waktunya berbagi kepada teman-teman yang menjadi user dan tim saya tersisa 4 orang.

Inilah visi misi tim kami:
Visi:
Menumbuhkan dan Merawat Fitrah Kemandirian Anak Sejak Dini

Misi:
- Menyiapkan anak-anak menjadi anak yang bertakwa
- Siap berpisah dengan orang tuanya kapanpun
- Menjadikan anak survive (bertahan dengan kebaikan) dimanapun berada

Komitmen Tim:
1. Mengambil peran dari visi dan misi yang ditentukan leader Tim.

2. Berkontribusi dalam tim sesuai skill masing-masing, seperti Editing Video, Content creator, Praktisi Parenting, Komunikasi.

3. Hadir tepat waktu saat ada pertemuan Tim.
Jadwal yang sudah disepakati
Siang pukul 13.00-14.00 WIB
Malam pukul 20.00-21.00 WIB

Tim kami akan membahas bagaimana cara melatih anak mandiri sejak usia dini, dan ternyata kemandirian anak itu banyak diantaranya adalah:
- Kemandirian untuk kebutuhannya sendiri
- Kemandirian dalam ibadah
- Kemandirian Belajar
- Kemandirian mengerjakan pekerjaan rumah tangga
- Kemandirian emergency response
- Kemandirian finansial
- Kemandirian sosial
- Kemandirian Emosional

Ini user persona saya dan anggota tim:





Ini adalah story board yang saya buat:


Ini template pemetaan soft skill dan hard skill yang kami butuhkan dalam tim:


Ini adalah template pembagian tugas dari tim kami:



#materi2
#membanguntimyangsolid
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia






Tidak ada komentar:

Posting Komentar