Senin, 06 November 2023

BantarGebangGunungSampah

Senin, 06 November 2023/22 Rabiul Akhir

Bismillah.

Kemarin aku dan keluargaku berkunjung ke rumah teman suami yang sudah lama tidak berjumpa yang tinggal di kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi.

Hari sudah sore tadinya kami mau pamitan pulang, tapi saya teringat tentang tempat pembuangan sampah di Bantar Gebang nanya deh ke teman kami itu apakah jaraknya dekat dari situ.
Ternyata dekat perjalanan 15 menit dari rumahnya, kami ga jadi pulang dan ngajak teman kami untuk melihat TPS yang katanya adalah Gunung Sampah dan tempat pembuangan sampah terbesar didunia.

Aku penduduk asli Kabupaten Bekasi dari kecil sering mendengar TPS Bantar Gebang dan ingin sekali melihat seperti apa tempat pembuangan sampah terakhir.
Karena di tempatku sampah itu dibakar hingga saat ini bukan di bawa ke TPS.

Akhirnya kami jadi berkunjung ke TPS Bantar Gebang dan setelah sampai disana.
Miris sekali melihat pemandangan yang menakutkan, ya benar Gunung Sampah.
Kalau kita pergi ke Bogor, Bandung, Subang, Garut, dan kota-kota lain yang banyak gunung hijau asli gunung.
Nah ini gunung sampah, penasaran dengan gunung sampah tersebut aku jalan bersama suami, anak-anak dan keluarga temanku mendekati gunung sampah tersebut. Hidung kami disambut dengan aroma busuk yang sangat menyengat.

Ya Allah makin miris hati ini, alam ciptaan Allah yang indah menjadi rusak karena ulah sebagian manusia yang tidak bisa menjaga bumi ini.
Ada aliran sungai yang mengalir dekat gunung sampah itu warnanya hitam pekat dan tentu saja bau, luar biasanya lagi ada pemukiman penduduk dekat gunung sampah tersebut.

Ya Allah, satu sisi sampah adalah permasalahan yang belum selesai di dunia ini, tapi ada penduduk yang mendapatkan penghasilan dari sampah rela berkorban meningkatkan kampung halaman untuk mencari sesuap nasi ditempat yang tidak layak untuk ditempati.

Tumbuhlah rasa empati kami melihat gunung sampah dan penduduk yg tinggal disekitarnya.

Satu sisi kami bersyukur hidup di tempat yang udaranya layak untuk dihirup dan tidak ada tempat seseram gunung sampah itu.
Sisi lain hati kami sedih melihat langsung pemandangan mengerikan.

Dari situ kami belajar untuk bijak bersampah, mungkin aku belum bisa membantu banyak untuk negeri ini dari masalah sampah tapi setidaknya aku mulai mengurangi sampah-sampah anorganik. Memilah sampah anorganik dan organik, meminimalisir sampah rumah tangga yang menjadi penyumbang terbesar masalah sampah.

Menanamkan bijak sampah kepada anak-anak untuk mengurangi sampah, setidaknya kami tidak ikut berkontribusi membangun gunung sampah di Bantar Gebang atau TPS lainnya.

Emang ya lihat kondisi asli dengan menonton YT gunung sampah di Bantar Gebang berbeda.
Sedih rasanya melihat langsung, merasa bersalah saat masih menggunakan bahan-bahan plastik, sterofoam, baju, dll yang proses hancurnya puluhan bahkan ratusan tahun.

Penasaran sejak kapan Bantar Gebang menjadi TPS, dan inilah data yang aku dapatkan di google:

TPST Bantargebang yang mulai beroperasi sejak 1989 merupakan tempat pemrosesan akhir sampah penduduk DKI Jakarta. Setiap hari ada lebih dari 7.500 ton sampah dibuang ke sana.

Dari 1989-2023, usia TPST Bantar Gebang 34 tahun usia yang matang untuk seorang manusia. Pantesan aja ya itu sampah jadi gunung setiap harinya ribuan ton sampah datang dan hanya dibuang begitu aja.

Apalagi saat ini pembuangan sampah kota Bekasi dan Jakarta ke Bantar Gebang semua, makin luas dan makin tinggi aja gunung sampahnya.

Ini pemandangan gunung sampah di Bantar Gebang:

https://youtu.be/Z8cjzwYSGWI?si=m5137673qsvqK7SP


#BijakSampah

#JagaBumiKita


Tidak ada komentar:

Posting Komentar