Sabtu, 16 September 2017
Bismillaah...
Hari ini kami sekeluarga ke Rumah Sakit, mau ke dokter THT untuk periksa Humeid yang kena amandel. Saya sedih banget lihat Humeid, syafakallah nak! Tadi lumayan antri pas pendaftaran, maklum Rumah Sakit tempatnya orang-orang yang sakit.
Karena agak lama, anak-anak ingin jajan. Jajanan di RS harganya mahal, jadi anak-anak dan abinya pergi ke Alfamart yang dekat dengan RS, mengajarkan cerdas membeli barang yang sama dengan harga yang lebih murah.
Saya yang nunggu antrian pendaftaran, tidak lama mereka kembali membawa kantong kresek yang berisi minuman Yakult dan Pocari Sweat.
Lalu saya bertanya, Humeid dan Alfie beli apa? Mereka jawab Yakult, dan abinya bilang anak-anak cuman minta Yakult aja tadi, harga Yakult satu pack Rp. 8.500, mereka tidak minta yang lain kalau abinya beli Pocari karena bawa motor tadi dari rumah ke RS hampir 1 jam butuh masukan ion baru yang ada di minuman tersebut.
Saya sudah dapat nomor antrian dokter THT, saat di panggil nama Humeid, yang masuk ruangan dokter hanya Humeid dan saya, Abi sebenarnya mau ikut masuk tapi harus jagain Alfie yang takut ke ruangan dokter, waktu usia 2 tahun Alfie pernah di rawat karena sakit types jadi takut kalau di ajak ke RS.
Humeid di periksa dokter THT, dan iya amandelnya sudah besar.
Dokter menyarankan untuk operasi, tapi saya ga mau karena Humeid masih kecil ga tega kalau sampai di operasi. Lalu saya menanyakan dokter apakah bisa sembuh dengan obat, jawabannya kalau mau sembuh total harus operasi.
Dan saat saya di tanya apakah ibu siap jika anaknya di operasi? Saya jawab nanti dulu dok, coba pakai obat dulu, saya di kasih resep obat.
Saat pembayaran, saya konsultasi dulu via telepon dengan adik ipar karena profesinya di bidang kesehatan juga dan dia mengurusi anak-anak santri di pondok pesantren, katanya kalau medis ya harus di operasi tapi insya Allah bisa sembuh pakai obat herbal cuma butuh waktu yang lama dan asal bisa jaga makanan yang sehat buat Humeid, supaya tidak bertambah parah.
Akhirnya saya dan suami memutuskan, Humeid berobat jalan dengan obat-obatan herbal yang tidak ada efek samping aman buat anak-anak dan resep obat dari dokter tidak saya tebus, hanya kena biaya pendaftaran dan konsultasi dokter spesialis sebesar Rp. 120.000, RS yang saya kunjungi termasuk salah satu RS yang terjangkau untuk kami, karena kami bayar pribadi tidak punya asuransi kesehatan atau BPJS.
Suami selalu menanamkan kepada saya agar selalu tawakal dan bersyukur kepada Allah Ta'ala dengan banyak bersedekah tidak ikut asuransi apapun. Profesi suami adalah guru privat Bahasa Arab, tidak terikat instansi apapun.
Jadi kalau di keluarga kami ada yang sakit dan membutuhkan biaya untuk pengobatan maka keluar dana tidak terduga, Alhamdulillah walaupun tidak banyak, selalu ada. Keuangan kami memang sedang tipis-tipisnya karena sedang membangun rumah nyicil sedikit-sedikit, sekarang kami tinggal di rumah teman, gratis hanya bayar listrik saja.
Kami pun tidak punya BPJS atau KIS. Walaupun belum punya rumah sendiri sekarang sedang proses buat rumah, kami selalu bayar cash jika berobat ke RS termasuk jika anak-anak di rawat. Allah Ta'ala selalu memberi kecukupan, dan ikhtiar kami sekarang menggunakan obat herbal untuk terapi pengobatan amandel Humeid.
Pulang dari RS kami mampir ke rumah sepupu suami yang anaknya kena amandel juga sembuh tanpa operasi, mau sharing pengalamannya.
Pulang dari rumah sepupu Humeid malah di kasih uang Rp. 100.000, lalu dia bilang nanti duitnya Humeid celengin buat beli sepeda.
Humeid dan Alfie ga jajan lagi sampai kami pulang ke rumah.
Pesan dokter, Humeid harus pantang dengan makanan yang mengandung MSG, atau minuman yang dingin seperti es.
Kesempatan buat saya agar Humeid cerdas memilih makanan sehat tidak sembarangan semoga tidak jajan di luar lagi, jadi uang jajannya bisa awet.
Uang Rp. 100.000 di celengin oleh Alfie dan Humeid masing-masing @Rp. 50.000.
#KuliahBunSayIIP
#T10Hari-2
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDiCari
#Cerdas Finansial