Minggu, 21 Februari 2021

#ZonaO

Senin, 22 Februari 2021/10 Rajab 1442 H

Bismillah.

   
Tak terasa pekan ini memasuki akhir zona O.
Di pekan kedua saya memberanikan diri menjadi speaker pada platform telegram.
Yang daftar ada 80 orang terdiri dari 35 orang Hexagonia, 5 orang IIP dan 40 orang umum.

Hexagon City Virtual Conference (HCTV) yang saya laksanakan pada tanggal 17 Februari 2021 pukul 13.00-14.00 WIB di grup telegram membuat saya bingung bagaimana nanti acaranya agar participant yang ikut bisa memahami materi self healing dengan Ruqyah Syar'iyyah, kalau dengan metode sharing saja lalu tanya jawab melalui chat saya khawatir mereka tidak memahami proses self healing secara keseluruhan paling hanya sepintas.

Malam harinya sebelum hari H saya membuat video rekaman yang berisi materi dan praktek, ternyata membuat video rekaman tidak semudah bayangan sampai saya harus begadang dan editing video tetapi hasilnya kurang memuaskan. Pernah nonton artis saat shooting film atau sinetron pas pengambilan video ada yang lupa naskahnya, sampai di ulang berkali-kali. Nah saya seperti itu, eh tapi bukan buat shooting sinetron atau film, hehehe.

Sudah rekaman berkali-kali ternyata hasilnya banyak salah dan saya hapus, mulai rekaman lagi masih kurang lalu saya hapus lagi, berulang-ulang begitu hingga lewat jam 24.00 WIB, Oh tidak! Ternyata sesulit ini membuat video hingga proses editing video yang saat diedit kata-kata yang salah hasilnya malah hilang.
Sementara saya sudah lelah dan memutuskan untuk istirahat, berharap setelah sholat subuh rekaman lagi dengan hasil yang lebih baik.

Padahal sebelumnya saat mengisi pelatihan self healing yang menjadi Project Passion saya di CH secara Livestreaming di Fanpage FB, lancar-lancar saja hanya kendala sinyal, grogi dan anak menangis saat live di mulai. Tapi berbeda saat harus membuat video rekaman, penjelasan materi harus jelas tanpa banyak salah kata atau pengulangan kata agar yang menyimak paham maksudnya.

Dengan tidur malam hanya kurang dari 3 jam, lalu sholat subuh. Saya melanjutkan rekaman untuk materi VC, berdo'a kepada Allah Ta'ala agar dilancarkan dan di mudahkan dalam membuat video. Alhamdulillah sekali rekaman saya merasa sudah cukup tidak banyak yang salah lanjut proses editing video dan jadi, betapa semalam saya sudah berusaha semaksimal mungkin tapi hasilnya kurang bagus. Ilmu public speaking dan editing video yang saya pelajari dari pelatihan selama di Hexagon City hingga Virtual Conference saya praktekkan dalam membuat video tersebut.

Akhirnya terbayarlah sudah, dengan melibatkan Allah Ta'ala maka segala urusan menjadi mudah dan ikhtiar yang sungguh-sungguh memberikan hasil yang terbaik. Maka dengan tersenyum lebar saya merasakan kebahagiaan karena berhasil, berhasil, horee (kalau kata Dora The Explorer).

Hari Rabu yang di tunggupun datang, jelang jam 13.00 WIB membuat saya semangat dan harap-harap cemas untuk berbagi ilmu. Partisipan absensi dulu di grup telegram, lalu saya share video rekaman dengan durasi 28 menit, berharap para partisipan menonton dan menyimak materi yang ada di video. Setelah itu baru tanya jawab, dari 80 partisipan yang daftar tidak semua online dan saya sempat pesimis.   

Apakah mereka menonton video tersebut sampai selesai, sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 13.39 WIB materi sudah selesai, saatnya tanya jawab tapi tidak ada yang bertanya. Mungkin ada beberapa yang menjadi Bumblebee atau Butterfly.
Dalam hati berbisik semoga paham semua atau mereka tidak menyimak. Sebagian partisipan mengucapkan terimakasih kepada saya karena ilmu Self Healing dengan Ruqyah Syar'iyyah bermanfaat bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pengobatan pertama di rumah. 

Sempat berpikir apa mungkin metode saya yang salah ya jadi grupnya kurang aktif atau waktunya yang terlalu cepat ternyata 1 jam itu cepat sekali, dan jam 14.00 selesai.
Tapi tidak apa-apa, yang penting saya sudah berbagi ilmu. 
30 menit setelah acara selesai saya bubarkan grup telegram. 
Di luar dugaan setelah grup dibubarkan, tiba-tiba ada beberapa orang yang wapri saya dan ijin untuk menshare video yang saya buat ke grup wa atau telegram untuk berbagi ke teman-temannya lagi dan banyak yang bertanya karena saat melakukan praktek ada yang mengalami reaksi.

Alhamdulillah berkat HCVC, saya bisa berbagi ilmu kepada khalayak.
Ini hanya satu dari sekian ilmu yang ada, ada sekitar 360 ilmu yang bisa di dapatkan secara gratis dengan mengikuti acara HCVC yang ternyata mendapatkan antusiasme yang luar biasa di luar Hexagonia. Itu cerita saya sebagai speaker.

Saya lanjutkan ke strategi di Co Housing kami untuk mengikuti ragam materi di VC adalah dengan menshare kembali di medsos pribadi, untuk ilmu yang kami butuhkan terkait Project Passion (PP) maka diingatkan terus di grup dan seluruh anggota diharapkan kehadirannya mengikuti VC tersebut, seperti tentang menulis karena PP terakhir kami adalah membuat ebook antologi, karena hanya 1 orang yang memang penulis sedangkan 8 orang lainnya termasuk saya adalah emak-emak dan gadis yang baru belajar menulis.

Selain menjadi speaker, tentu saja saya juga menjadi Participant, Bumblebee, dan Butterfly di HCVC.
Apa saja yang sudah saya dapatkan selama di VC ini? Sebagai speaker saya praktekkan ilmu-ilmu yang saya dapatkan selama PP di CH seperti public speaking dan editing video untuk mendukung materi yang saya sampaikan, menambah teman, dan bisa berbagi ilmu dengan orang lain di luar Hexagonia.

Materi yang paling berkesan selama mengikuti VC adalah tentang menulis, dimana strong why saya ikut VC ini adalah untuk PP ebook antologi dan menyalurkan 20.000 kata ke dalam tulisan karena pandemi membuat saya hanya berkomunikasi dengan keluarga inti saja, tidak semua tersalurkan sehingga kadang saya mudah emosi. Dengan menulis saya mendapatkan insight bahwa emosi saya lebih stabil dan dapat merelease emosi.

Read aload inipun materi yang membuat saya semangat membaca bersama anak-anak yang ternyata dapat meningkatkan kompetensi emosi anak yaitu kemampuan memahami emosi, mengekspresikan emosi secara tepat dan meregulasi atau mengontrol emosi, yang lain adalah tentang parenting, Menjadi Ibu yang bahagia dan self healing agar tetap waras.

Dari beberapa speaker VC ini juga ada yang saya hubungi via wapri untuk mengisi di luar Hexagonia karena menurut saya ilmu yang mereka kuasai sangat bermanfaat untuk ibu-ibu di luar IIP.
Ini video dan SS waprian dari partisipan yang hadir di acara VC saya: 




Kembali merefleksi diri, apa saja yang sudah saya dapatkan di Hexagon City? Selama 5 bulan ini saya membangun karakter dan habit baru untuk menjadi produktif dari setiap materi yang diberikan oleh Bunda Septi, mengubah pola pikir saya dengan Growth mindset, Agility, X-tra miles dan Six Thinking Hats.

Alhamdulillah, saya banyak memperoleh ilmu baru yang dulu gaptek sekarang bisa editing video, jadi tuan rumah di Zoom dan grup Telegram, bisa menggunakan Streamyard saat livestreaming di FB, membuat eflyer, public speaking, membuat konten You Tube, menulis, dan belajar bertumbuh bersama Tim CH, mengenal banyak karakter, membentuk tim yang solid, bisa bekerja sama yang baik dengan orang lain untuk mencapai satu tujuan yang sama, menjadi tim yang kompak, diantaranya: cepat menyelesaikan tantangan jurnal pada setiap Zona di Hexagon City, semua anggota menjadi speaker pada Zona Open Space dimana kami harus livestreaming di Hexagon City Virtual Conference (HCVC) Semesta Karya untuk Indonesia dengan menyiapkan perlengkapan sendiri  dan berani mengambil peran tanpa harus ditunjuk oleh orang lain.

Bahkan ada ilmu tambahan dari teman satu CH teh Farah, selain menulis adalah menyapih dengan cinta atau Weaning With Love (WWL), saat mengikuti perkuliahan Bunda Produktif saya masih menyusui anak paling kecil usia 18 bulan sedangkan saya sedang hamil, setelah sharing dan nonton You Tube tentang WWL saya praktekkan ke anak saya, walaupun banyak dramanya di saat hampir berhasil anak saya sakit dan ngASI lagi, Alhamdulillah setelah 3 bulan di sounding dengan WWL saya berhasil menyapih anak dengan cinta.

    
#Pekan3
#ZonaO
#Hexagonia
#HexagonCityVirtualConference
#KuliahBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional

Minggu, 14 Februari 2021

#ZonaO

Ahad, 14 Februari 2021/02 Rajab 1442 H
Bismillah.
    Alhamdulillah pekan ini masuk zona O pekan ke-2, saya masih mengambil peran participant.
Saya senang menjadi participant dari tema yang memang saya butuhkan, pekan ini saya ikut kelasnya mba Mariatul Kibtiyah dengan tema Meal plan dan food preparation bagi pemula dan memasak mie gomak.
PR buat saya untuk food preparation, saya masih belanja harian ke tukang sayur yang lewat depan rumah itu juga kalau sedang mood masak, kalau badan terasa lelah pada kehamilan ke-4 yang sudah masuk 7 bulan, kadang beli lauk matang atau makan di luar.
    Rasanya malu sama mba Maria beliau bekerja di ranah publik tapi tetap bisa memasak setiap hari untuk keluarganya, bahkan setelah menerapkan meal plan dan food preparation pengeluaran untuk makan lebih hemat, memasak pun menjadi efisien karena hemat waktu juga dan pastinya makanan yang di masak sendiri lebih sehat di banding beli di luar.
Livenya juga dapat bonus memasak mie gomak yang bahan dasarnya mie lidi, cara masaknya mudah yang ikutan livenya ngeces lihat mie Gomak mau coba juga masak sendiri di rumah.
Insya Allah saya mau mencoba tips dan triknya meal plan dan food preparation dari mba Maria.



      Hari Jum'at lalu di buka pendaftaran Zona Open Space tahap 2, saya beranikan diri mendaftar menjadi Speaker.
Saya mengambil tema yang sama dengan Project Passion di CH yaitu Self Healing dengan Ruqyah Syar'iyyah hanya beda platform, untuk zona O ini saya buat grup telegram dan memilih hari Rabu tanggal 17 Februari 2021/05 Rajab 1442 H Pukul 13.00-14.00 WIB.
Benar-benar rebutan nyari platform dan tanggal, awalnya saya mau livestreaming di fanpage Facebook ternyata sudah full.
Saya nyari platform Instagram, ternyata hanya ada telegram.
Awalnya saya kira telegram adalah Instagram, saya sharing di grup CH.
Baru sadar ternyata pas leader CH mba Dian Tantri komentar, keren mba Siti pake telegram.
Saya jawab livestreaming FB sama dengan telegram, dua-duanya pernah saya coba untuk PP CH.
Lalu mba Dian bilang sama-sama gramnya mba (heheheee).
Baru saya sadar salah pilih platform, ternyata telegram bukan instagram.
Sampai saya nanya leader apakah bisa di cancel, ternyata tidak bisa kalau sudah di pilih dan banyak yang seperti saya salah pilih platform yang di inginkan.
Teman-teman CH support saya menjelaskan kalau di telegram hampir sama dengan WhatsApp.
    Qodarullah ini pertama kali buat saya menjadi speaker dengan platform telegram, saya buat grup sendiri di telegram lalu menghubungi mba Fiftarina PIC speaker untuk telegram.
Buat twibbon dan eflyer sendiri setor ke PIC sudah sesuai atau belum.
Alhamdulillah sudah Oke dan bisa di share di medsos pribadi dan grup Bunda Produktif regional, CH dan Cluster Meraki.
    Selama PP tantangan saya adalah sinyal karena harus livestreaming, sedangkan untuk grup telegram ini saya akan membuat materi berupa rekaman video mengantisipasi sinyal yang kadang timbul tenggelam.
Semoga Allah Ta'ala memberikan kemudahan dan kelancaran saat acara berlangsung. Aamiin Allohumma Aamiin.



#ZonaO
#HexagonCity
#Hexagonia
#KuliahBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional

Selasa, 09 Februari 2021

#ZonaO

Selasa, 09 Februari 2021/27 Jumadil Akhir 1442 H

Bismillah...
   Alhamdulillah masuk zona Open Space pekan pertama.
2 hari ini saya mengambil peran participan dan butterfly.
   Kemarin jam 10.00 WIB hari pertama konferensi Hexagon City, saya menjadi participan via zoom bersama narasumber mba Rusna Meswari dengan tema "Ini Tentang Jurnal yang akan Menghiasi Hidupmu".
   Selama ini saya hanya menulis jurnal tugas di Ibu Profesional, strong why saya menjadi participan karena tertarik dengan jurnal yang di buat mba Rusna di FBnya.
Apalagi dengan Jurnal Al-Qur'an dan jurnal syukurnya.
Setiap hari kita mempunyai kondisi yang berbeda dengan hari sebelumnya kadang bahagia, sedih, kecewa, dan lain-lain dari peristiwa yang kita alami setiap hari maka mba Una menyarankan untuk membuat jurnal, kadang peristiwa atau kejadian tersebut terulang dengan menulis jurnal kita bisa membaca kembali, bagaimana sikap kita saat menghadapi masalah tersebut.
    Mba Una sangat menginspirasi saya, banyak sekali jurnalnya. Apapun di tulisnya dengan rapi dan cantik, senang lihatnya jadi penasaran mau baca isinya.
Tips dari mba Una untuk bisa konsisten dan komitmen dalam menulis jurnal dengan menyediakan waktu khusus untuk menulis jurnal minimal 10-15 menit sehari, bukan menulis di waktu luang.
Di niatkan karena Allah Ta'ala, memulai hari dengan bersyukur dan di akhiri dengan bersyukur berharap kembali kepada Allah Ta'ala dalam keadaan Husnul khatimah.



    Siangnya saya menjadi butterfly di FB Hexagon City dengan speaker mba Nurhasnah temanya "Tips Menjalankan Pelatihan Jahit Online", yang menginspirasi saya adalah mba Nur ini pekan depan HPL. Masya Allah beliau tetap mengambil peran menjadi speaker di zona O, untuk berbagi manfaat dari ilmu yang di milikinya. Dan saya tertarik dengan pelatihan menjahit karena saya mempunyai mesin jahit yang sudah lama sekali tidak di gunakan di pakai untuk menjahit baju yang robek, kalau buat baju sendiri saya belum bisa.
Rasanya sayang mesin jahitnya nganggur, apalagi mba Nur bilang membuat daster itu mudah, daster adalah pakaian favorit saya di rumah.
Next time saya mau meluangkan waktu untuk belajar jahit.



    Hari kedua Konferensi saya memilih jadi butterfly dengan narasumber mba Mittya Zikroh di FB Hexagon City yang temanya Kekerasan Seksual Pada Anak.
Bagaimana kita sebagai orang tua harus melakukan langkah pencegahan kekerasan seksual pada anak, dan melakukan self healing pada anak yang menjadi korban.
Ini pernah di pelajari saat masih di kelas Bunda Sayang, mengajari anak untuk bisa menjaga dirinya, berani berkata tidak jika ada orang lain yang mau menyentuh bagian tubuhnya.



#HexagonCityVirtualConference
#Zona0
#HexagonCity
#Hexagonia
#KelasBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional

Senin, 01 Februari 2021

#ZonaG


Senin, 01 Februari 2021/19 Jumadil Akhir 1442 H

Bismillah...

Huddle Zona G
    Alhamdulillah pekan ini memasuki pekan ke-3 huddle Zona G, Bu Septi memberikan materi tentang Six Thinking Hats atau yang di kenal dengan 6 topi berpikir yang di perkenalkan oleh Edward de Bono, seorang dokter dan psikolog dalam bukunya yang berjudul Six Thinking Hats pada tahun 1985.
Sesuai dengan namanya, ada enam pilihan cara berpikir yang disampaikan oleh De Bono, digunakan baik oleh individu atau kelompok untuk menghasilkan beberapa alternatif solusi dari masalah yang ada dari proses brainstorming yang dilakukan.
   Selama ini saya pribadi jika menyelesaikan suatu masalah lebih mendahulukan perasaan sehingga keputusan akhirnya tidak tepat dan tidak menjadi solusi.
Fungsi utama teknik ini adalah agar kita mampu berpikir lurus dan objektif serta mencapai hasil yang maksimal dalam mengerjakan sesuatu dengan kemampuan melihat dari sudut yang berbeda.
    Saat Bu Septi menjelaskan ke enam warna topi tersebut, saya terkagum-kagum dan Masya Allah keren banget jika bisa memiliki mindset Six Thinking Hats ternyata dalam menyelesaikan masalah ada tahapannya. Mungkin untuk saya yang belum terbiasa sempat terpikir, apakah saya bisa?.
Namanya ilmu harus di praktekkan dan di amalkan agar terbiasa apalagi mindset ini membuat kita menjadi bijaksana, jika sudah terbiasa akan menjadi habit dan pola pikir pun menjadi berkembang bahwa semua yang kita hadapi selalu ada jalan keluarnya bukan hanya untuk individu tapi juga kelompok dan bisa di gunakan dalam semua bidang.
      Six thinking Hats ini terdiri dari 6 tahapan dengan 6 warna topi yang berbeda, yaitu:
1. Topi biru : Tantangan dan tujuan
2. Topi putih : Fakta dan data
3. Topi hijau : Ide dan Solusi
4. Topi kuning : Keuntungan, manfaat dan values dari ide dan solusi
5. Topi hitam : Resiko dan kerugian yang ada
6. Topi merah : intuisi



    Six Thinking Hats ini selanjutnya menjadi bahan diskusi di CH kami terkait problem solving dari Project Passion kami. Malam Jum'at kami diskusi di zoom, menganalisa masalah mulai dari topi biru sampai topi merah dan setiap anggota aktif memberikan ide dan solusi.
Dan inilah template tim saya di CH Komunikasi:



    Setelah diskusi tentang Six Thinking Hats, lalu kami menemukan 4 alternatif solusi dan setiap anggota memilih action item mana yang paling tepat menjadi solusi.
Action Topi hijau:
1. Rutin ikut zoom 1x seminggu no excuse: Semua anggota CH Komunikasi.
2. Bantu promosi di akun pribadi: Ina, Siti, Putri,andri, Intan, Gina, Zahra.
3. Relay PP dengan akun pribadi : Siti, farah, Andri, Gina, Zahra.
4. Gather with cluster : Dian.
Inilah template action item dari topi hijau CH kami:


Dan ini template action item saya sebagai tim promosi di Cluster Meraki:




#HuddleZonaG
#HexagonCity
#Hexagonia
#KuliahBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional