Minggu, 07 Januari 2018

Hari#3, Resume Diskusi Kelompok 3

Ahad, 07 Januari 2018
Bismillaah...
      Hari ini adalah hari ke-3 diskusi pentingnya membangkitkan fitrah seksual
sejak dini yang di bawakan oleh kelompok 3 di kelas BunSay Bekasi.
Review materi kelompok 3:
https://drive.google.com/file/d/15F6flEse-GSAQyeKEjyeEbt74vFroagj/view?usp=drivesdk

Media edukasi:

Diskusi di kelas:
Pertanyaan dari mba Rahma
1. Anak perempuan saya umur 5.5y. Dari bayi tidak pernah saya pakaikan bedak, tiba-tiba beberapa hari ini minta dibelikan bedak. Biar cantik katanya
Apakah ini termasuk seksual nya bertumbuh?

Apa yang harus saya lakukan, disatu sisi saya tidak ingin anak saya berlebihan atau tabaruj seperti sepupu yang sudah belajar pakai bedak, pakai kutek, lipstik.
Alhamdulillah, hal tersebut menandakan bahwa putri bunda fitrah seksualitasnya sudah tumbuh sesuai dengan gendernya, putri bunda  memahami bahwa dia adalah seorang perempuan.
Dia ingin memakai bedak dan tampil cantik.
Dan berdasarkan hasil survey dari ust Harry sentosa anak di umur 3 th memang harus sudah memahami apakah dia laki-laki atau perempuan.

2. Apakah pesan Ayah perlu ikut menjelaskan?

Benar sekali bahwa disini ayah bisa berperan dengan cara ikut menjelaskan  Atau bercerita bahwa cantik tidak harus memakai bedak dan kosmetik lainnya.
Anak Cantik itu adalah yang memiliki akhlak yang baik taat kepada Allah SWT, dan berbakti kepada Orang Tua.
Misal :
Ayah mendongengkan putri nya sebelum tidur tentang kisah wanita-wanita yang dirindukan oleh Surga selain meningkatkan rasa percaya dirinya sebagai perempuan anak juga semakin kuat bondingnya dengan Ayah.
Sehingga nantinya Ayah menjadi sosok lelaki ideal pertama, dan tempat curhat putri kita
Karena dalam Islam, seorang anak akan ikut nasab ayahnya. Nasab adalah berarti pertanggungjawaban akan di minta dari seorang ayah. 

Berhasil dan gagalnya seorang ayah dalam mendidik anak akan dimintai pertanggungjawaban sesuai nasab nya.
Agar tidak tabarruj: Bundanya bisa menjelaskan jika pakai bedak boleh tapi tidak berlebihan bunda juga mencontohkan tidak berlebihan dalam berdandan karena anak akan meniru apa yang dilakukan bundanya.

Kelompok 1
Pertanyaan:
1. Bagaimana menghadirkan sosok ayah untuk anak yatim yang di besarkan oleh ibunya seorang diri dan ibu ini mempunyai saudara laki-laki tapi jauh, di rumah hanya ada ibu dan anak?

Merujuk dari kehidupan Rasulullah yang terlahir yatim, diasuh oleh kakek dan pamannya.
Apabila tidak ada sosok ayah di dalam rumah kita bisa meminta tolong kepada guru laki-laki di sekolah atau tempat ngaji si anak untuk menjadi sosok ayah buat anak kita. 

Dengan catatan guru tersebut mempunyai hubungan yang baik dengan anak kita.
Sebenarnya saat ini jarak yang  jauh tidak jadi penghalang karena dengan teknologi saat ini anak kita juga dapat berkomunikasi dengan pamannya melalui video call, dengan pamannya bisa bercerita, bertanya kabar, kegiatan anak kita dan lainnya.

2. Bagaimana menghadirkan sosok "ayah" yg ikut serta mendidik anaknya, sedangkan ibunya juga bekerja. Kita tahu sekarang ini ada suami istri bekerja mencari nafkah untuk tujuan khidupan yg lbih baik dan mereka sibuk bekerja, sedangkan pengasuhan anak di serahkan kepada orang lain misal baby sitter atau orang tua (nenek)?

Untuk para ayah meski anda harus selalu keluar rumah untuk mencari nafkah, pastikan saat pulang ke rumah jiwa raga anda untuk anak-anak anda.
Dalam 1 minggu kerja pastinya ada hari libur, nah saat libur bisa dijadikan quality time untuk mendampingi anak.
Mendampingi anak bukan sekedar raganya saja ada didekat anak tetapi juga jiwanya ada untuk anak.
Karena apa???
Dalam Al Quran ada 17 dialog tentang anak, 14 di antaranya tentang ayah dengan anak. Luqman dan anak nya, Ibrahim dan Ismail, Ibrahim dan Ishak, Syuaib dan anaknya, dan seterusnya.

Hanya 2 dialog dalam Al Quran yang berisi dialog ibu dan anak, suadara Musa dan Maryam dengan Isa.
Karena dalam Islam, seorang anak akan ikut nasab ayahnya.
Nasab adalah berarti pertanggungjawaban akan di minta dari seorang ayah. Berhasil dan gagalnya seorang ayah yang akan dimintai pertanggungjawaban sesuai nasab nya.

Ayah harus terlibat dalam pengasuhan anak Karena dari ayah anak belajar berani, tanggung jawab, realistis serta muda bergaul dengan dunia luar.
Meski di asuh oleh orang lain saat kedua orang tua bekerja, pastikan anak tetap mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh Ayah.
Jalin komunikasi yang baik dengan yang mengasuh anak kita.
Misal jika tidak boleh makan "ice cream" maka saat tdk bersama ortu anak juga tdk boleh makan ice cream.

Pentingnya Pesan Ayah dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Anak

- Ayah Mengajarkan Anak untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan.
- Mengajarkan TAUHID adalah yang Utama, sehingga anak akan menjalani fitrahnya dengan penuh ketaqwaan kepada sang pencipta Allah Ta'ala, bukan kepada kita orang tuanya.
- Menumbuhkan Keberanian
- Membentuk Kemandirian
- Mengajarkan Kedisiplinan dan Tanggung jawab
- Ajarkan Anak untuk disiplin dalam menjalankan jadwal yang telah di buat dan disepakati
- Belajar Menghargai dan Mencintai
- Membimbing anak untuk berpikir logis

Untuk lebih jelasnya bisa liat di video ini
Ust Bendri Jaisyurrahman:

Hasil diskusi malam ini adalah peran ayah  
sangat penting dalam kehidupan anak, ayah bukan hanya sosok orang tua laki-laki yang mencari nafkah untuk anak dan istrinya, lebih dari itu sosok ayah adalah panutan/contoh bagi anak dalam membentuk kepribadiannya menjadi laki-laki sejati atau perempuan sejati.
Ayah yang selalu hadir dalam kehidupan anak, mengisi jiwa dan raga mereka menjadi manusia yang tangguh karena dari sosok ayahlah anak belajar berani, tanggung jawab, realistis, muda bergaul dan bisa menghadapi tantangan apapun pada dunia luar yang keras.
Dan untuk anak yatim, hadirkanlah sosok ayah dalam hidupnya bisa paman, kakek atau guru laki-lakinya yang bisa di jadikan panutan untuk anak.



#FitrahSeksualitas
#LearningByTeaching
#BundaSayangSesi11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar