Kamis, 11 Januari 2018

Hari#7, Resume Diskusi Kelompok 7

Kamis, 11 Januari 2018/ 23 Rabiul Akhir 1439 H
Bismillaah....
      Hari ini adalah hari ke-7, diskusi oleh kelompok 7 dengan tema 5 Hal Penting Tentang Seksualitas (Panduan Orang Tua).
Review materi kelompok 7:

Media Edukasi:



Diskusi di kelas:
Pertanyaan
Kelompok 1
Bagaimana penjelasan tentang metode mengajarkan fitrah sesksualitas:
1. Meniru
2. Identifikasi
3. Pelatihan Anak???
Jawab :
1. Meniru
Anak belajar memerankan peran seks dengan meniru, seperti cara bicara, perilaku, minat dan nilai orang yang sering berinteraksi dengan mereka. Apabila mereka melihat peran yang salah seperti ibu yang lebih mendominasi, anak akan cenderung tdak menghargai ayah sebagai kepala keluarga.

2. Identifikasi
Padq tahap ini anak masuk ke hal yg lebih kompleks seperti anak mengidentifikasi peran orangtua dan anak sudah bisa memilih idolanya. Jika anak laki2 mengidolakan ayahnya, dia akan memperlakukan saudara perempuan seperti ayah memperlakukan ibu dirumah begitu juga sebalikny.

3. Pelatihan Anak
Dengan pelatihan anak, anak belajar bertindak, berpikir dan merasa sesuai gendernya. Tugas-tugas yang diberikan disesuaikan dengan gender seperti anak laki-laki mencuci sepeda, menutup dan mengunci pintu dan mengantar jemput. Untuk anak perempuan bisa membantu seperti memasak, mencuci dll.

Namun dengn semakin berkembangnya kehidupan, anak laki-laki mengerjakan pekerjaan perempuan seperti memasak dan mencuci, hal ini sebaiknya dijelaskan bahwa mereka hanya membantu ibu atau hobi bukan pekerjaan utama jika kelak mereka dewasa.

Tanggapan:
Terkait nomer 3.
Apakah tidak boleh anak cowok ikut masak dan cuci piring. Karena saya sering menyuruh anak laki2 untuk mencuci piring nya sendiri atau memasak telur untuk makan dia.
Karena saya pikir itu keahlian untuk kemandirian nya.
Tahap pre Aqil baligh 7 - 10 thn.

Rahma
Tidak menggunakan kata "kiasan" dalam menjelaskan nya.
Maksud & contohnya seperti apa?
Jawaban :
Ada baiknya organ seksual dikenalkan dengan nama ilmiahnya, misalnya vagina pada perempuan atau penis pada laki-laki. Mengapa? Hal ini untuk menghindarkan pada pentabuan, karena selama ini pembicaraan seputar seksualitas dianggap tabu oleh masyarakat. Hal yang tabu ini bisa mendorong anak untuk mencari-cari secara sembunyi-sembunyi, dan pada akhirnya akan memulai datangnya masalah penyimpangan seksual pada anak.
Orang tua harus menjadi pihak pertama yang secara jujur dan terbuka dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan organ seksual anak. Sehingga anak akan mampu dengan jelas memahami identitas seksualnya.

contohnya seperti menggunakan kata burung untuk penis dan dompet untuk vagina.

Tanggapan:
Alhamdulilah saya sudah praktekan ke anak laki2 saya. Hari ini dia berinisiatif sendiri mencuci sepeda mommy nya krn sering melihat papie nya mencuci sepeda saya dan motor.
Iya mba...
Masuk lifeskill supaya mandiri.
Klompok 7 mnjelaskan
Kl sudah besar, bukan pkerjaan utamanya jika anak laki2 sudah beristri, sama spt waktu kcil membantu ibunya.
Klak kl jadi suami membantu istrinya.
Kcuali pekerjaannya emang koki atau tukang cuci piring

3. Menurut mba2 udah bener belum aku bilang ke anak-anak cowok mainnya sama cowok & klo cewe sama cewe.
Anakku 5 tahun ce maunya bareng sama masnya terus maksudnya main sama teman-teman cowok masnya sering aku larang?

Jawab :
Menurut kelompok kami, bermain tidak mengapa bermain dengan lawan jenis, asal anak diberitahukan batasan2 dengan lawan jenis, seperti anak laki2 bermain cenderung yg memacu adrenalin, sedangkan bermain dgn anak perempuan perasaannya yg dikedepankan atau baperan dll.

Bermain dengan lawan jenis anak akan belajar menghadapi banyak karakter, namun ada batas2an juga dalam bermain agar anak tidak terpengaruh dengan perilaku laki-laki ataupun sebaliknya.

Tanggapan:
Ortu sebaiknya juga mempersiapkan mental di depan keluarga/lingkungan.
Pengalaman anak saya pernah terkena isk lalu dia teriak "bunda, penisku sakit kalo buat pipis" di tengah acara keluarga
Yang sepuh2 pada berkerut keningnya
Saya dan suami hanya senyum mohon pengertian blio2.

Kl saya anak2 di kasih tahu juga nama familiar organ vital yg ada di sekitarnya...
Suatu saat dia mendengar dari orang lain ga kaget dan karena sudah di psan jangan ikut2an orang yg bilang bgtu ya.

Kl masih balita kan kl saya lg ke mall mampir ke toilet si bocah pasti akan ikut kita masuk kedlm kl kita cuma pergi ber2. Seringnya dia ngintip2 gaya pipis saya terus tny2 kok beda sm punya nya. Saya sudah jelasin cm untuk menjelaskan bagian "vagina"nya saya belum siap mental. Seringnya saya bilang nanti mommy jelasin.
ya sayang sambil trs berdua caranya dan nyiapin mental saya sendiri.

kalau misal sebutannya dg nama "kemaluan" gimana?

karena pernah sy mengikuti penjelasan dari bu Elly Risman cara bagaimana menyampaikan masalah alat kelamin anak dg menggunakan istilah "kemaluan".
Untuk taraf balita sepertinya msh oke mba, tp kl sudah masuk SD trutama dah masuk pembahasan my body harus djelaskan biar tahu bedanya.

Kemaluan itu untuk semua jenis kelamin baik penis atau vagina.
Saya belum pengalaman pny anak perempuan jd kl mau ksh tahu soal vagina ke anak laki2 kyk gimana gitu...lg nyari ilham di saat berdoa hbs sholat minta petunjuk sama Allah SWT. Itu salah satu cara saya. Mngkn ada tips untuk lbh pede di dpn anak mngkn? Terima kasih

ini lebih ke pendidikan untuk menjaga aurat mba. bahwa yg namanya kemaluan itu harus ditutup dan tidak ditunjukkan ke org lain. dan untuk meluruskan para ortu yg sering memberikan sebutan2 alat kelamin dg sebutan yg krg pas (cth : titit, dst).

betul sekali mba Diah. Kebetulan anak sy yg SD baru 1 dan 2 adiknya msh blm sekolah. Jadi istilah tersebut saat ini yg sy gunakan
Iya menggunakan kata mohon maaf "titit" itu kurang pas ya mba ternyt. jd kemaluan itu bisa penis atau vagina. Okeh noted. Makasih mba putri penjelasannya. Nanti saya aka berusaha untuk menjelaskan kembali ke anak saya.

Saya menyebut alat kelamin dg istilah penis dan vagina sejak anak masih kecil
Lalu menjelang besar saya ajarkan bahwa penis itu bagian dari aurat yang harus dijaga dan ditutup.

Jadi saat anak keluar kamar mandi tanpa  handuk maka saya tinggal mengingatkan: "maaf, auratnya terbuka tuh , tolong ditutup ya".

dijelaskan jg mba kenapa dsebut kemaluan karena kita jd malu kalau terlihat org lain.
Oke mba noted. Kemarin udah dikasih tahu nama lain dari "titit" itu penis ya karena udah masuk usia 7 tahun. Untuk adik2nya belum.

Setuju
Malu jika dilihat orang lain
Bukan malu dengan alat kelaminnya , karena nanti dia akan jengah jika terjadi sesuatu dg penis/vaginanya
Alat kelamin/kemaluan adalah bagian dari tubuh kita, seperti mata/tangan/mulut, harus dijaga kebersihannya.


Hasil dari diskusi kelompok 7 adalah 5 hal penting yang menjadi panduan orang tua adalah:
1. Mengapa pendidikan fitrah seksualitas menjadi penting?
- Agar anak tumbuh menjadi pribadi yang memiliki seksualitas yang sehat dan
benar.
- Agar anak paham mengenai tubuhnya terutama alat vitalnya dan bagaimana
cara menjaga kebersihan dan kesehatannya.
- Anak memahami bahwa hanya orang-orang tertentu yang boleh menyentuh alat vital.
- Anak mendapatkan informasi tentang seksualitas dari sumber yang jelas dan terpercaya.
- Membuat anak percaya diri dan menghargai diri sendiri.
- Anak memiliki keseimbangan antara emosional dan rasional.
- Salah satu kewajiban orang tua ialah menyiapkan anak memasuki masa puber.
- Anak memiliki pemahaman peran dan kewajiban ketika dewasa (penguatan
konsep gender).

2. Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai pada pendidikan fitrah seksualitas
ini, yaitu:
1). Membuat anak mengerti tentang identitas seksualnya.
2). Membuat anak mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya.
3). Mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual.

3. bagaimana tahapan pendidikan fitrah seksualitas?
Tahap Pra Latih (0-6 tahun) :
- Usia 0-2 tahun, merawat kelekatan (attachment) awal.
Pada usia ini anak perempuan dan laki-laki harus dekat dengan ibunya.
- Usia 3-6 tahun, menguatkan konsep diri berupa identitas gender.
Di usia ini anak harus dekat dengan kedua orang tuanya. Sosok ayah dan ibu
harus hadir agar anak memiliki keseimbangan emosional dan rasional.
- Usia Pre Aqil Baligh 1 (7-10 tahun) :
Ini tahap menumbuhkan identitas menjadi potensi. Dari konsepsi identitas
gender menjadi potensi gender. Dari keyakinan konsep diri sebagai lelaki dan
sebagai perempuan, menjadi aktualisasi potensi diri sebagai lelaki atau potensi diri sebagai perempuan pada sosialnya.
Pada usia ini anak laki-laki lebih didekatkan kepada ayah dan anak perempuan dekatkan dengan ibunya.
- Usia Pre Aqil Baligh 2 (11-14 tahun) :
Usia ini adalah puncak perkembangan fitrah seksualitas. Anak harus di dekatkan dengan lintas gender, anak laki-laki dekat dengan ibunya dan anak perempuan dekat dengan ayahnya.

4. Metode mengajarkan tentang fitrah seksualitas kepada anak:
1. Meniru. Anak meniru tingkah laku orang tua sejak dini, sehingga pembagian peran antara ibu dan bapak harus jelas.
2. Indentifkasi. Anak yang menginjak usia sekolah sudah bisa memilah dan
mencontoh orang yang mereka kagumi. Orang tua yang menjadi contoh adalah
orang tua yang bergender sama dengan anak.
3. Pelatihan anak. Dengan pemberian tangggung jawab dan tugas-tugas di rumah sesuai gender.

5. Apa saja bahaya pendidikan fitrah seksualitas yang salah?
1. Anak salah memahami perannya sesuai gender.
2. Anak laki-laki menindas anak perempuan atau sebaliknya.
3. Anak memiliki minat yang tidak sesuai dengan fitrahnya, seperti anak laki-laki
senang merias.
4. Bergaul dengan lawan jenis yang kebablasan.
5. SSA (Same Sex Atraction) dan LGBT (Lesbian, gay, biseksual dan transgender).

Mengajari anak sejak dini tentang fitrah seksualitas yang benar, terutama untuk anak usia 3-6 tahun dan 7-10 tahun ajari penyebutan kemaluannya yaitu kelamin laki-laki dan perempuan dengan bahasa medis vagina untuk perempuan dan penis untuk laki-laki, dan ajari mereka untuk bisa melindungi dirinya dari kejahatan seksual.




#FitrahSeksualitas
#LearningByTeaching
#BundaSayangSesi11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar