Sabtu, 13 Januari 2018

Hari#9, Resume Diskusi Kelompok 9

Sabtu, 13 Januari 2018/25 Rabiul Akhir 1439 H
Bismillaah....
      Hari ini diskusi dari kelompok 8 dengan tema Bagaimana Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Anak Bagi Orang Tua Tunggal
Review materi kelompok 9:

Media Edukasi:

Diskusi di kelas:
Sally Dewi
Orangtua sejati Adalah mereka yang menginginkan kebahagiaan anak-anaknya lebih dari apapun di muka bumi ini. Bukankah anak kita adalah alasan terbesar dan terpenting mengapa kita ada dimuka bumi ini?

Lihatlah wajah teduh anak-anak kita ketika mereka terlelap, beberapa tahun ke depan wajah-wajah itu akan berubah menjadi wajah orang dewasa yang setara dengan kita. Lalu kita tidak punya kesempatan lagi memperbaiki karakter yang sudah terbentuk, apalagi menyempurnakan akhlak mereka. 
Sudah pantaskah kita menjadi orangtua? 


Sebagai bahan intropeksi diri, kita saksikan terlebih dahulu video di bawah ini:


Lalu, ketika akhir-akhir ini penyimpangan demi penyimpangan semakin merajelela.
Kakak kandung mensodomi adiknya, adik kakak yang memperagakan adegan dewasa tanpa busana, seorang ayah yang memiliki pacar laki-laki, seorang ibu yang takut untuk memiliki anak dan masih begitu banyak penyimpangan-penyimpangan yang beragam rupanya.

Kita marah ! Tetapi apa yang sudah kita perbuat untuk menyelamatkan generasi ini ?路‍♀
Ketika bertemu dengan laki-laki yang berjalan berlenggak lenggok dengan gemulainya? Apa kita bisa secara tegas menegurnya?
Ketika melihat perempuan yang maskulinnya melebihi laki-laki. Apa kita juga bisa menegurnya?
Kemudian kembali ke rumah bertemu dengan anak-anak.

Ada anak yang akan melewati masa pubernya tetapi kita enggan mengajarinya.
KIta tahu batasan aurat untuk anak laki-laki dan perempuan tetapi membiarkan mereka leluasa melihat aurat kakak atau adiknya.

Padahal ilmu tentang Fitrah Seksualitas sudah 'melotok' di otak, tetapi kita para orangtua yang enggan mengajarinya.

Apa yang bisa kita jawab nanti ketika Allah bertanya tentang amanah-amanahnya..?
Seberapa banyak kesalahan-kesalahan kita terhadap anak-anak kita.

Bisakah kita tuliskan, cukup 3 saja..
1.
2.
3.
Menemani teman-teman merenung dan menuliskannya.
Ungkapan hati IBU

Mba Ristika 
Nah, 3 kesalahan saya yg sering dilakukan:
1. Msh suka memaksa anak menghabiskan makanannya
2. Msh sering menidurkan bayi lg saat subuh, krn sibuk menyiapkan kakak2nya ke sekolah.
3. Msh sering berteriak jika anak2 manjat-manjat teralis jendela atau lari2an keluar masuk rumah

Ruyanti 
Anak saya mau belajar toilet training, tetapi saya yang kurang sabar.
Suka berceceran pipis di lantai kemudian saya memakai kan nya diapers lagi.
Padahal dalam toilet training selain mengajarkan kemandirian, saya juga bisa mengajarkan fitrah seksualitas nya.
Saya sudah tau tetapi..
Ah.. susah di ungkapkan. 

Mba Arfianti 李
itu repotnya ampun2an mba. Capek badan tapi harus tetap berpikir secara waras. Saya aja baru 1 lg siap2 yg ke 2.....masih jauh ilmunya dibanding mbasaya mah apalah

Mba Nucky 
Materinya bikin mewek "mama, kenapa mama kok perginya tiap hari, pengen kayak mama waktu itu libur terus di rumah" #balada ibu rumah tangga yg aktif mengajar lagi d skolah

Pertanyaan:
Rahma
Terkait statement "Ketika bertemu dengan laki-laki yang berjalan berlenggak lenggok. Apakah kita bisa secara tegas menegurnya?"
Ada tips-tips dari kelompok 9 gimana cara negur nya?
Klo saya biasanya lebih cenderung memproteksi ke anak. Gak berani negur langsung  malah kadang klo ngamen gak dikasih aja galakan dia 

*Tanggapan*
Ketika saya duduk di bangku SMA saya pernah merasakan kejadian yang kurang menyenangkan dg waria. Jilbab saya di jambak dari belakang sampai rambut saya pun terlihat.
Entah apa yang di pikirkan waria itu sampai tidak begitu suka nya dengan saya.
Kejadian itu membuat saya tidak berani lagi ketika bertemu, sama seperti yang mba Rahma katakan.

Di sisi lain, ada waria juga sbg penata rias. Ia bercerita mengapa ia bisa seperti itu..
Ketika kecil ia merasa dirinya lebih dominan ke sifat perempuan, ia lebih suka mainan perempuan, berpakaian perempuan. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk berubah menjadi perempuan. Keputusan nya membuat keluarga nya kecewa yang berkepanjangan. Sampai akhirnya mengikhlaskan.
Ia pun tau, itu dosa besar menyebabkan penyakit parah. Tetapi ia tetap melakukan.
Beberapa tahun lalu, saya masih bisa melihat ia sbg laki-laki ketika ia sholat ied.
Entah sekarang..

Suatu yang disampaikan dari hati, bisa sampai ke hati juga.
Hanya kemauan dari diri sendiri yang bisa merubah dan pertolongan Allah.

Santi-kelompk 10
Untuk anak yg orangtuanya lengkap,namun salah satu orgtua nya sakit berkepanjangan (menahun) sehingga anak tsb dan ibunya hrs berjuang mengurus sang ayah dan juga untuk sekolahnya. Ditengah keruwetan masalah tsb tumbuhlah si anak tanpa sosok ayah secara utuh sehingga anak melarikan segala permasalahannya pada gadget. Adakah solusi dari masalah ini mba?

Tanggapan :
Terima kasih untuk pertanyaan nya mba Santi. Untuk masa sekarang ini target bukan hanya masalah keluarga yg kurang lengkap.
Bagi keluarga yg lengkap dan harmonis pun, gadget menjadi salah satu masalah terbesar.

Anak balita yang sudah pintar memainkan gadget  tanpa orangtua nya. Orangtua pun ada yang memberikan gadget  agar anak anteng, banyak sekali masalah terkait gadget.

Solusi yang bisa di lakukan, KPK (Kehangatan, Perhatian dan Komunikasi)
Keluarga terdekat dan lingkungan juga sangat berpengaruh.
Jadi bisa diusahakan si anak mempunyai lingkungan yang mendukung dia dalam membangun fitrahnya.

Sang ibu pun diusahakan umtuk manajemen waktu dibantu dengan keluarga terdekatnya.
Ada batasan dalam menggunakan gadget terutama waktu dan yg di lihat anak sudah di seleksi orang tua.

si anak sudah terlanjur menjauh dan tidak dekat dgn ibunya mba.
Banyak yaa kasus seperti ini.

Kalau menurut mba santi sendiri bagaimana? 

Mungkin bisa dicoba sang ibu berdialog dgn anaknya sehingga aliran rasa anaknya bisa tersampaikan....

Kalo menurut saya si ibu perbaiki dl hubnya dengan si anak... Dekati orang2 yg dekat dgn si anak.. Komunikasi lebih intens
Bisa dimulai diajak jalan berdua...
We time dgn si anak 

Kelekatan bisa terjadi, ketika komunikasi berjalan baik.

Setuju mba..
berarti ibunya hrs berlatih mendekatkan dirinya pada si anak ya mba 
Emak... Emak kadang meributkan "me time" tapi melupakan "Us time"
Menurut saya iya mba... Harus ada effort dr si ibu untuk memperbaiki hub dgn si anak apapun kendalanya agar fitrah si anak terjaga dan berkembang dengan baik untuk kedepannya...
Atau ada tanggapan dari bunda2 solcan lainnya 

Tanggapan:
- Pondasi agamanya di kuatkan, berbuat baik pada orang tua, walaupun ayah tidak bisa mendidiknya anak tetap menghormati ayah dan menyayanginya karena ayah, kamu bisa ada di dunia. Dan Allah ciptakan
Kamu pasti ada tujuannya karena kamu adalah manusia pilihan.

- Carilah sosok keayahan yg bisa di tiru oleh anak, sehingga ia merasakan kasih sayang ayah yg bisa di dapatnya dari orang lain misal paman, kakek atau gurunya karena kondisi  ayahnya yg sakit tidak memungkinkan mndidik anaknya.

-Saya suka kalimat bahwa:
Adanya rasa pengakuan dan penerimaan bahwa kehidupan kita dan anak-anak tidak selamanya ideal.

Seperti pembahasan innerchild oleh Pak Asep Haerul Gani, menyembuhkan duka dengan melihat atau mendengarkan cerita atau kehidupan orang lain.
Ajak aja anaknya melihat orang yg kehidupannya lebih berat di bandingkan dia, misal mengunjungi panti asuhan anak yatim piatu atau anak yatim atau anak2 yg lahir cacat...

Insya Allah anak kita akan merasa bersyukur masih punya tubuh sempurna dan orang tua yg lengkap walaupun ayahnya sakit, setidaknya ia masih bisa melihat wajah ayahnya

Contoh terbaik pengasuhan pengganti ayah dan ibu sebetulnya  sudah ada pada diri junjungan kita Rasulullah Shollallahu 'Alaihi wa Sallam


Wanita yg berperan dlm tahapan 0-15 thn Rasul : 
*bunda Aminah* :
di usia 6 thn mengajak Muhammad saw ke makam ayahnya. 
*Hikmah* :
pentingnya nasab ayah diperkenalkan ke anak ketika anak hidup hanya dengan ibunya. Di madinah banyak kerabat abdulllah dari sisi perempuan (klrg nenek). Nasab adalah sesuatu yg istimewa.

*Tsuwaibah* : sempat menyusui Nabi sebentar.

*Halimah* : Halimah mengisi usia emas Nabi (0-5thn).
Halimah adalah perempuan beriman. Jarak dusun halimah sekitar 100km, sang Nabi yg masih bayi merah dibawa jauh demi sebuah rencana besar. Aminah menyerahkan dengan keridhoan anaknya kpd Halimah, walau jauh, karena Mekkah tidak layak untuk pertumbuhan Muhammad kecil. Banyak hal di mekkah yg hrs dihindari dia di usia emas Nabi.
Pesan : jika di usia emas seorang anak harus diasuh oleh org lain, pilihlah lingkungan terbaik utk mereka.

*Syaima (kakak sepersusuan)*:
Syaima sebagai kakak tertua adalah role model #jadikan anak pertama rolemodel ,karena akan jd teladan.

*Ummu Aiman (pembantu)* :
Ada konsep pembantu dlm islam, tidak main", Rasul menyebut ummu aiman sebagai "dia ibuku setelah ibu"
Tersadarkan bahwa dlm islam, banyak pihak yg mendidik anak, termasuk pembantu. Ummu aiman tampil sbg pembantu luar biasa, sehingga Nabi dengan bangga menyebutkan bahwa ummu aiman adalah ibuku setelah ibu.
Padahal image "anak pembantu" adalah buruk, tapi Nabi dengan bangga menyebut ummu aiman sebagai ibunya, karena istimewanya kualitas "peran pembantu* ummu aiman. Kemudian Nabi pun menyatakan ketika ummu aiman harus menikah lagi, "yang mau menikah dengan wanita ahli surga nikahilah ummu aiman".
#khodimat ideal : sebagai ibu dan ahli surga

* Fatimah binti asad (istri abu tholib), wanita beriman.
Kata Nabi : ummi ba'dal ummi. Di usia 8-15 tahun didikan Nabi ada di bawah Fatimah binti asad. Nabi tersedu ketika memakamkan Fatimah binti asad.

Pria yg berperan dlm pengasuhan Nabi : 
* Suami Halimah
Menjadi pengganti ayah. Perlu tokoh pengganti ayah (sekalipun single parent dan tidak menikah lagi)

* Kakek "Abdul Mutholib "
Bukan sembarang kakek. Pemimpin di mekkah. Allah menitipkan pengasuhan 6-8 thn kepada Abdul Muthollib. Dia mengajarkan kebesaran dan kepemimpinan pada Muhammad kecil. #leadership utk usia 6-8 thn.
Bagaimana mengajarkannya ? Abdul muthollib memiliki kursi kebesaran disamping makkah, tdk ada yg berani mendudukinya,bahkan anak"nya sekalipun.
Tapi ketika Muhammad kecil naik ke kursi tsb, dikatakan : jika untuk anak yang ini biarkan, karena kelak dia akan jadi pemimpin besar.
#seni mjd nenek kakek mengajarkan leadership. Nabi saw calon orang besar, maka sejak kecil diisiapkan sebagai org besar. #renungan utk usia 6-8thn anak kita

* Abu Thalib, mengajarkan life skill berdagang ke Nabi saw kecil. Berdagang ke Syam di usia kecil. Perjalanan 2000km, perjalanan lama yang diisi dengan berinteraksi dengan para pedagang, "ngasah kuping" dengan cara mendengarkan obrolan para pedagang (harga,kualitas barang dll).
Aplikasi parenting nabawiyah amatlah mudah :). 

Rasa syukur lah yang membuat diri tenang.
Masyaa Allah..kadang sibuk mencari ilmu parenting dr sumber yg lain...lalu lupa bahwa sumber utama sudah ada dalam sunnahnya Rasul Salallaahu 'alayhi wasallaam
Makasih Tim9 sudah mengingatkan kembali.
Wassalaamu'alaykum 

Hasil diskusi dari kelompok 9 tentang bagaimana menumbuhkan fitrah seksualitas anak bagi orang tua tunggal :
●Bagi single mom, Carilah figur laki-laki dewasa untuk anak kita
dan akadkan anak-anak kita pada sosok tersebut. Begitupun sebaliknya.
●Ibu atau ayah bisa menjadi role model bagi maskulinitas dan feminimitas yang bisa ditiru oleh anak-anak kita.
●Adanya rasa pengakuan dan penerimaan bahwa kehidupan kita
dan anak-anak tidak ideal.
● KPK( Kehangatan, Perhatian, dan Komunikasi )
● Ikatan antara sang ibu dan buah hati terjalin sejak dalam masa kandungan hingga anak-anak bertumbuh kembang, dengan berbekal ilmu
● Fitrah, setiap anak dilahirkan adalah fitrah atau suci. Pastikan sikap yang orang tua lakukan dan yang anak-anak tiru adalah perilaku yang baik.
● Orang Tua, Idola Anak
● Kekosongan salah satu sosok orang tua dalam keluarga, mesti di isi atau dilengkapi oleh yang lainnya. Bukan bermaksud menggantikan, tetapi mengkomunikasikan tentang pribadi ayah
atau ibu agar terbentuk karakter orang tua di benak anak sebagai idola mereka.
● Kebutuhan batin anak yaitu perhatian dan komunikasi di jaman sekarang, tidak terbatas pada jarak.
● Stay Hungry
● Kehangatan, Perhatian, dan Komunikasi dari orang tua kepada anak mestilah dilakukan dengan penuh keikhlasan dari hati.
● Jangan Berharap Jadi Single Parent
● Pertikaian dalam rumah tangga mungkin adalah hal yang biasa
terjadi. Namun, jangan sampai hal itu membuat perceraian dan
akhirnya terbentuklah pola pengasuhan dengan single parent.

Kesimpulan, betapa beratnya menjadi single parent (orang tua tunggal), materi kali ini membuat saya menangis karena hidup tidak selamanya ideal, setiap waktu kita harus siap menjadi single parent untuk anak-anak karena takdir Allah tidak ada yang tahu, orang tua bisa berpisah karena bencana alam, kematian atau perceraian.
Bekali ilmu dari sekarang, jaga dan didik anak kita seperti yang telah Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam contohkan, kuatkan pondasi agama, do'akan selalu kebaikan untuk anak-anak kita agar dimanapun mereka berada selalu dalam lindungan-Nya.




#FitrahSeksualitas
#LearningByTeaching
#BundaSayangSesi11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar