Bismillah.
Alhamdulillah akhirnya sampai juga di kelas terakhir perkuliahan Institut Ibu Profesional kelas Bunda Salihah.
Perjuangan untuk terus belajar sepanjang hayat agar menjadi pribadi, istri dan ibu yang bermartabat dan bermanfaat untuk sesama selalu ada jalannya, dimana ada kemauan maka Allah Ta'ala akan mudahkan dalam setiap urusan. Pertengahan tahun 2021 dimasa pandemi covid-19, saya memilih untuk terus melanjutkan kuliah di Institut Ibu Profesional. Betapa bahagianya ketika tiba masa belajar ada semangat untuk terus meningkatkan kualitas diri.
"Selamat datang di kampus Ibu Pembaharu", dimana setelah lulus BunSal nanti kami menjadi ibu pembaharu dari rumah untuk dunia.
Perkuliahan perdana di kampus Ibu Pembaharu yang berwarna hijau membuat mata selalu segar tanggal 23 Juni 2021 PKL. 20.00 WIB bersama designer kampus Pembaharu ibu tercinta yang selalu memberikan ilmunya kepada para ibu pembelajar Bunda Septi Peni Wulandani.
Selalu senang menyimak materi yang disampaikan oleh ibu karena membuat saya selalu bermangat.
Pada materi pertama ini yaitu identifikasi masalah. Jadi ingat masa kuliah dan masa kerja dulu untuk mencari identifikasi masalah, mencari akar masalah dan solusi untuk masalah tersebut.
Sepekan ini saya memikirkan masalah apa saja yang saya rasakan mulai dari personal, keluarga dan masyarakat yang membuat saya resah, khawatir dan tidak bahagia. Ternyata setelah di tulis dalam buku catatan masalah saya banyak banget, kalau tidak ikut kelas BunSal mana kepikiran nyari masalah dalam hidup yang ada menghindari masalah karena ingin hidup tenang atau lari dari masalah karena takut tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut tidak mau ambil pusing ingin selalu berada dalam zona nyaman menurut versi masing-masing, kita lupa bahwa ada masalah berarti ada solusi. Dan Sebagian orang akan mengubah masalah menjadi tantangan, inilah yang menjadi changemaker. Setiap kehidupan manusia akan bertemu dengan masalah, benar yang di katakan Bu Septi, orang yang tidak memiliki masalah adalah orang yang sudah wafat.
Sepekan ini saya memikirkan masalah apa saja yang saya rasakan mulai dari personal, keluarga dan masyarakat yang membuat saya resah, khawatir dan tidak bahagia. Ternyata setelah di tulis dalam buku catatan masalah saya banyak banget, kalau tidak ikut kelas BunSal mana kepikiran nyari masalah dalam hidup yang ada menghindari masalah karena ingin hidup tenang atau lari dari masalah karena takut tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut tidak mau ambil pusing ingin selalu berada dalam zona nyaman menurut versi masing-masing, kita lupa bahwa ada masalah berarti ada solusi. Dan Sebagian orang akan mengubah masalah menjadi tantangan, inilah yang menjadi changemaker. Setiap kehidupan manusia akan bertemu dengan masalah, benar yang di katakan Bu Septi, orang yang tidak memiliki masalah adalah orang yang sudah wafat.
Sebagai seorang muslim pedoman hidup kita Al-Qur'an. Allah Ta'ala berfirman:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 5-6)
Secara umum, di setiap kesulitan atau masalah pasti ada kemudahan untuk solusinya bahkan kemudahannya lebih banyak dari kesulitan.
Dan Allah tidak membebani seorang hamba sesuai dengan kesanggupannya seperti yang tercantum pada surat Al-Baqarah ayat 286.
Dari banyaknya masalah yang ada, maka di ambil satu masalah yang paling membuat saya bahagia (ko masalah bisa bikin bahagia sih?) Itulah kerennya kelas BunSal, rahasianya adalah mencintai apa yang ada di hadapan kita.
Apapun masalah yang sedang kita alami pasti kita sanggup untuk menyelesaikan dan melaluinya dengan merubah mindset berpikir yaitu merubah masalah menjadi tantangan. Kalau sudah di tantang pantang mundur dong, iya kan. Nah pilihannya hanya satu Berubah atau Kalah!😍
Inilah identifikasi masalah yang saya ambil pada template berikut:
Dari sekian masalah ini ternyata saya bingung mana yang akan diambil yang paling membuat saya bahagia kelak jika dapat menyelesaikan masalah terbesar ini, mungkin juga menjadi masalah yang dirasakan oleh ibu-ibu lainnya.
Inilah salah satu masalah yang akan saya selesaikan:
Ini analisa akar masalah yang paling menyedot tenaga dan pikiran saya, karena kami sebagai orang tua tidak tahu sampai kapan bisa membersamai anak-anak, umur hanya Allah yang Maha Tahu.
Kemandirian anak usia 7 dan 10 tahun menjadi prioritas saya, menyiapkan anak-anak untuk berpisah dengan orang tua, survive dengan hidupnya kelak, tidak menjadi beban orang lain dan yang terpenting tetap menyembah Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjalankan agamanya sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam hingga akhir hayatnya.
Ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya, ibu adalah sumber peradaban dan pendidikan manusia, ibu tiang negara.
"Every mother is a changemaker".
Semoga Allah Ta'ala memudahkan saya dan para ibu untuk menjadi ibu terbaik bagi dirinya, suami, anak-anak dan masyarakat. Aamiin.
#materi1
#ibupembaharu
#bundasaliha
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
#bundasaliha
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
