Rabu, 22 Desember 2021

#KonferensiIbuPembaharu

Kamis, 23 Desember 2021/19 Jumadil Awal 1443 H

Bismillah...
    Alhamdulillah akhirnya sampai juga di penghujung akhir Desember, mengikuti even terbesar yaitu Konferensi Ibu Pembaharu (KIP) yang dimulai dari tanggal 17-22 Desember 2021, tidak terasa sudah 1 dekade Ibu Profesional.
Saya yang bergabung  dengan Ibu Profesional sejak 2016 merasakan banyak sekali manfaatnya.

Waktu 6 hari ternyata cepat berlalu, setiap hari sejak KIP pertama selalu saya tunggu-tunggu, tidak sabar menonton live para narasumber perempuan-perempuan hebat para Ibu Pembaharu yang memberikan dampak luar biasa bagi kaum perempuan Indonesia.
Saya mengikuti KIP live dengan Ibu Ines, Mba Yana, Ibu Juju, Ibu Deasi, Ibu Heni, Ibu Nani, Ibu Sri Hayati, bu Maureen, Mba Nicky, Ibu Farha, Ibu Ana dan Ibu ideologis saya Ibu Septi Peni Wulandani.

Hal apa saja yang saya dapatkan setelah mengikuti KIP 17-22 Desember 2021?
Yang pastinya saya mendapatkan ilmu, menjadi bersemangat untuk terus belajar sepanjang hayat, terinspirasi untuk terus memperbaiki dan mengembangkan diri menjadi ibu yang berdaya dan berkarya sehingga memberikan manfaat baik kepada diri sendiri, keluarga tercinta dan kepada orang lain, mendapatkan insight bahwa ibu-ibu hebat yang menjadi narasumber di Konferensi Ibu Pembaharu berawal dari masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, merubah masalah menjadi tantangan, bangkit dari keterpurukan, memaknai hidup bahwa dari masalah tersebut kita menemukan solusi dan bermetamorfosis menjadi ibu yang berdaya dan berkarya lalu memberikan manfaat kepada orang lain yang memiliki masalah sama dalam hidupnya membentuk komunitas hingga berdampak dalam kehidupan sosial, karena bersama kita bisa.
Senangnya mendapatkan oleh-oleh dari booth yang ada di exhibition hall, bangga melihat me mug dari Hima Bekasi juga nongol di KIP, sangat bangga menjadi bagian dari Ibu Profesional, bersyukur bisa mengikuti KIP yang merupakan Konferensi para ibu virtual pertama di Indonesia.

Dari 6 isu utama yang diangkat semuanya mewakili kehidupan sehari-hari kita sebagai perempuan, ibu dan istri.
Deklarasi yang ibu Septi bacakan semalam menjadi ruh untuk kami para ibu pembaharu.

Perasaan saya setelah mengikuti KIP adalah salut, takzim kepada seluruh narasumber yang sangat menginspirasi, terwow-wow, sedih sampai menangis, terharu dan bahagia.

Alhamdulillah setelah mengikuti KIP ini saya bertekad untuk menjadi perempuan, istri dan ibu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Kebahagiaan bukan terletak dari banyaknya materi, tapi bagaimana kita bisa memberikan kebaikan kepada orang lain.

Terima kasih untuk Ibu Septi Peni Wulandani yang menjadi guru, mentor, fasilitator, motivator, inspirator bagi banyak perempuan Indonesia untuk menjadi Ibu Pembaharu melalui Ibu Profesional.
Semoga Ibu dan keluarga selalu diberikan kesehatan, selalu dalam lindungan Allah Ta'ala, semakin memberikan banyak manfaat kepada sesama.
Terima kasih kepada para panitia KIP yang telah membuat acara KIP sekereen ini, ga pernah terpikir bahwa acaranya bagus banget dengan platform web yang super keren dan canggih.
Jazakunallah Khoiron.











#akupesertaKIP2021
#1dekadeibuprofesional
#darirumahuntukdunia
#konferensiibupembaharu
#ibuprofesional
#semestakaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia

Selasa, 14 Desember 2021

#Tantangan3

Selasa, 14 Desember 2021/10 Jumadil Awal 1443 H

Bismillah.unik

Alhamdulillah challenge 3 ini yaitu game komunikasi bisa saya praktekkan di keluarga dan circle "A".
Pas banget hari Ahad kemarin ada acara silaturahmi bareng komunitas Ibu Belajar Kijar Cikarang yang sudah 2 tahun tidak pernah bertemu karena pandemi.
Ini kesempatan untuk saya menjadi fasilitator game komunikasi mengisi acara silaturahmi, selain sharing pengalaman selama pandemi.

Gambar dari Pak Dodik saya modif lebih sedikit, persiapan saya menjadi fasilitator dua hari nonton rekaman Pak Dodik berulang-ulang. Latihan dengan ngomong sendiri dikamar, didapur, sambil jalan seolah-olah ada audience didepan saya. Hahahaha, karena circle kali ini adalah komunitas yang sering mengikuti seminar parenting jadi saya harus menguasai materi yang akan saya sampaikan. Ups, sampai suami saya bilang ngapain dari tadi ngomong sendiri?
Saya jawab, ada deh mau jadi fasilitator hari Ahad.
Kebetulan pekan kemarin suami sakit, hari Ahad baru sehat bisa nganterin saya ke acara silaturahmi Kijar.
Dan malam seninnya saya praktikkan game komunikasi ke keluarga.

Link ini adalah cerita tantangan 3, saya buat dalam bentuk pdf:
https://drive.google.com/file/d/1NEOMRbnx5PGygFlP3VPQ5-fzxPPJWayj/view?usp=drivesdk

Ini video singkat presentasi dari peserta yang menyebabkan terjadinya mispersepsi dan miskomunikasi dari circle "A" kemarin:





#Tantangan3
#Fasilitator"A"HomeTeam

Minggu, 12 Desember 2021

#BundaSalihah

Ahad, 12 Desember 2021/08 Jumadil Awal 1443 H

Bismillah.

Tak terasa sudah 6 bulan menjalani perkuliahan kelas Bunda Salihah di kampus Ibu Pembaharu.
Alhamdulillah akhirnya saya sampai juga di garis finish, materi 8 ini benar-benar harus berkejaran dengan waktu untuk membuat changemaker journey team dan personal.

Pekan ini adalah pekan yang sangat menegangkan untuk saya, karena syaratnya adalah lulus dari kelas Bunda Salihah Ibu Pembaharu yang nantinya akan ada seleksi untuk program scale up impact di Ekosistem Ibu Pembaharu, karena tidak semua mahasiswa yang lulus bisa masuk ke Ekosistem Ibu Pembaharu.

Changemaker journey personal saya:

https://drive.google.com/file/d/1LfFHsrh1vVBpziezCd8AnvZY6wThMZIs/view?usp=drivesdk

https://instagram.com/tamanthufaila?utm_medium=copy_link

https://www.facebook.com/profile.php?id=100072622853310

https://tamanthufaila.wordpress.com/

Flash back 6 bulan lalu dimana saat identifikasi masalah mencari problem statement dan analisa akar masalah dalam hidup saya, dari problem statement itu kita merubah masalah menjadi tantangan, tidak boleh tergesa-gesa untuk mencari solusinya tetapi ada proses untuk menyelesaikan problem statement tersebut.
Akhirnya saya memilih masalah tentang kemandirian lifeskill anak yang membuat saya kepikiran terus.
Yang melatar belakangi problem statement saya adalah ketika teman saya meninggal dunia dan mempunyai anak usia SMP. Anaknya dititipkan ke saudaranya, saya mendapat berita bahwa saudaranya mengeluh tentang anak ini.
Anaknya malas, bangun pagi dan ibadah harus diingatkan.
Makan, minum dan pakaian harus dilayani, piring bekas makannya sendiri ga dicuci. Semua dikerjakan oleh saudaranya, kehadiran anak ini hanya menyusahkan saudaranya.
Mengurus kebutuhannya sendiri saja bergantung kepada orang lain, apalagi membantu tugas pekerjaan rumah tangga.
Saya tidak mau kalau anak-anak saya seperti itu, tidak mandiri.

Sebagai orang tua tugas kita adalah menyiapkan anak-anak untuk siap berpisah dengan orang tuanya. Karena tidak selamanya orang tua bisa membersamai anak suatu saat pasti berpisah, bisa karena anak melanjutkan pendidikan di pondok pesantren atau di luar kota bahkan mungkin di luar negeri atau dipisahkan oleh kematian.

Untuk menyelesaikan masalah menjadi tantangan ini, saya tidak bisa sendirian harus ada teman yang mempunyai problem statement yang sama atau beririsan lalu bergandengan, bekerja sama bergabung menjadi satu tim.
Dari problem statement itulah saya membuat user persona, mencari teman yang mau bergabung dengan tim saya
Awalnya banyak yang gabung menjadi anggota ada 11 orang dari kelas Bunda Salihah hanya 1 orang mba Ratna Sary Oktavyani. Tim saya yang gemuk ternyata banyak usernya, dengan berat hati saya harus mengeluarkan user dari tim, tinggal saya dan mba Ratna dan kami mendirikan tim Taman Thufaila. Kemudian bertambah anggota baru bunda Ira seorang praktisi parenting dari YKBH.

Kami membuat logo tim, web, IG dan FB. Untuk web masih kosong karena saya dan mba Ratna tidak tahu bagaimana cara mengedit di web. Masih PR untuk kami, insya Allah selesai changemaker journey ini saya akan mencoba untuk membuat web.

Dalam perjalanan saya dan Taman Thufaila lumayan berat karena tim kami hanya bertiga. Bahkan saat mengikuti even questival kemerdekaan, saya dan keluarga terpapar covid-19.
Alhamdulillah mba Ratna sehat kami saling support satu dengan yang lainnya sehingga bisa menyelesaikan setiap tantangan baik even ataupun melakukan aksi pada setiap materi perkuliahan.
Karena sejak awal kami bergabung menjadi satu tim saya langsung memberikan peran dan tugas kepada anggota sesuai dengan passion masing-masing dan kami terus berkomitmen dan konsisten dengan peran yang sudah kami ambil di Tim.
Saya sebagai leader tentu harus selalu siap dengan tantangan materi setiap bulannya untuk didiskusikan bersama anggota.

Dalam kehidupan selalu ada ujian, bulan November disaat even kedua kongres Ibu Pembaharu gantian mba Ratna yang sakit, saya handle untuk challengenya bersama 5 tim gabungan Bunda Salihah di grup Pendidikan Bermutu 16.
Walaupun dalam kondisi sakit mba Ratna tetap ikut berkontribusi membuat rekaman video.
Pertengahan November mba Ratna melahirkan anaknya yang ketiga dan kami sukses mengadakan kulzoom disaat mba Ratna mau persiapan sesar.
Kontribusi mba Ratna dan Bunda Ira sangat besar bagi tim saya.
Alhamdulillah saya dipertemukan dengan tim yang solid, problem statement yang saya pilih seiring berjalannya perkuliahan saya mendapatkan solusi dan bisa berbagi dengan para ibu di luar sana yang memiliki masalah sama. Setelah kulzoom pertama, saya membuat WAG User Taman Thufaila.
Akhir Desember masih ada projek ketiga kulzoom, Taman Thufaila akhirnya memiliki akun YouTube dan bertambah anggota tim baru mba Leli.

Desember ini adalah akhir perkuliahan Bunda Salihah tinggal satu even lagi yaitu konferensi ibu pembaharu.
Perasaan saya saat ini antara senang dan sedih.
Senang karena lulus tapi sedih karena saya akan merindukan saat-saat menonton live Bunda Septi dan informatika teh Dian di FB, perjalanan menjadi mahasiswa mulai dari kelas matrikulasi hingga Bunda Salihah, masa-masa  membuat dan setoran jurnal, mempunyai teman baru yang datang dan pergi, challenge even yang pernah saya ikutipun sangat berkesan.
Yang pasti dari tahun 2016-2021 di Institut Ibu Profesional saya merasa bertumbuh dari yang tidak tahu apa-apa menjadi tahu apa-apa.
Ibu Septi melatih saya untuk bisa berkomitmen, konsisten dan bertanggung jawab atas apa yang sudah saya pilih.

Terima kasih Ibu Septi Peni Wulandani yang sudah menjadi guru, motivator, mentor,  fasilitator, dan teladan yang baik untuk saya terus belajar di universitas kehidupan ini. Jazakillah khoiron.

Changemaker Journey Team:

https://youtu.be/eOD9W2zLgeU

Indikator lulus Personal:

Selama menjadi mahasiswa Bunda Salihah saya selalu setor jurnal tepat waktu dan mengikuti semua even, untuk syarat lulus kampus saya yakin lulus.

Penilaian saya terhadap diri sendiri adalah saya merasa lulus Bunda Salihah.
Dari yang sebelumnya saya kepikiran anak-anak saya karena masalah kemandirian lifeskill, terutama 3 bulan terakhir anak-anak saya menunjukkan perkembangan dalam hal kemandirian lifeskill dari anak usia 10 tahun, 7 tahun sudah bisa diberikan tugas untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, bisa memasak masakan sederhana untuk kebutuhan dasarnya yaitu makan, pembiasaan ibadah terbiasa melaksanakan sholat 5 waktu dan menutup aurat untuk anak gadis 7 tahun, bisa menjaga adiknya usia 2 tahun dan 7 bulan.
Anak saya yang usianya 2 tahun sudah toilet training, mandi sendiri, makan, minum, sendiri walaupun kadang masih disuapi.

Selain lulus Personal, menurut saya Taman Thufaila bisa menjadi wadah belajar bersama untuk para orang tua Menumbuhkan Kemandirian lifeskill anak sejak dini karena kami membuat WAG User dan mengedukasi para ibu dengan Kulwap, kulzoom, artikel dan tips juga quotes di media sosial kami.
Insya Allah setiap bulan akan ada webinar, walaupun perkuliahan Bunda Salihah sudah selesai, Taman Thufaila tetap berjalan karena masih ada milestone 2 dan 3 yang akan selesai pada Juni 2022.

Taman Thufaila adalah tim yang fokus pada kemandirian anak dan projek kami selanjutnya meliputi:
- Kemandirian untuk kebutuhannya sendiri
- Kemandirian dalam ibadah
- Kemandirian belajar
- Kemandirian emergency response
- Kemandirian finansial
- Kemandirian sosial
- Kemandirian emosional, dll.

Karena saya yakin saya lulus dan saya senang belajar.
Maka saya ingin melanjutkan perjalanan belajar menuju ekosistem ibu pembaharu.
Aamiin Allohumma Aamiin.




#scaleupimpact
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia





Senin, 06 Desember 2021

#Tantangan2

Senin, 06 Desember 2021/02 Jumadil Awal 1443

Alhamdulillah pekan ini masuk tantangan ke-2. Qodarullah dari hari Selasa pekan lalu suami saya sakit, setelah kondisi kesehatannya nulai membaik pada malam Ahad ba'da Isya bersama anak-anak saya ajak untuk melakukan challenge sesuai arahan ibu dan bapak pada materi kedua ini.
Karena sudah malam, anak pertama Humeid mulai ngantuk. Humeid ijin menjawab pertanyaan di atas tempat tidurnya, ini foto proses keluarga kami saat diskusi.


Ini kertas HVS hasil corat-coret kami sekeluarga:



Selesai menjawab 4 pertanyaan, kami akurkan jawaban masing-masing dengan jawaban dari suami dan anak-anak.
Humeid yang tadinya ngantuk, tertarik dan turun dari kasurnya. Ujung-ujungnya semua tertawa karena ada jawaban yang tidak sesuai, berarti selama ini walaupun kami tinggal serumah masih belum tahu apa yang menjadi kesukaan bersama terutama saya dan suami. Kalau anak-anak semua jawaban saya benar.
Mencari jawaban makanan kesukaan, minuman kesukaan, kegiatan yang sering dilakukan yang disukai tetapi anggota keluarga tidak menyukainya dan kegiatan yang disukai bersama ternyata membuat kami berpikir.

Setelah melihat dua lingkaran dari tantangan kedua ini, kami harus perbanyak melakukan hal-hal yang disukai bersama agar keluarga kami bahagia.




#tantangan2
#"A"HomeTeamFacilitatorIntermediateTraining
#modelRumah"A"HomeTeam


    


Minggu, 05 Desember 2021

#UmpanBalik7

Senin, 06 Desember 2021/02 Jumadil Awal 1443 H

Bismillah.

Alhamdulillah pekan ini lebih santai karena hanya review jurnal materi 7 tentang apresiaksi.
Masya Allah ternyata buddy saya kali ini adalah buddy sebelumnya yaitu uni Betty.

Senangnya bisa dipertemukan kembali untuk mereview jurnal uni Betty yang perkembangannya semakin oke, insya Allah uni Betty sebentar lagi projek membuat buku tentang pendidikan anak dan keluarga Home Schoolingnya segera terbit. Dan saya mau jadi orang pertama juga yang mendapatkan buku dari uni Betty, karena saya sedang membutuhkan ilmu terkait HS dan mungkin diluaran sana banyak yang siap menerima manfaat dari buku tim seru karya uni Betty dan keluarga.

Ini adalah link jurnal materi 7 uni Betty:

http://www.bettyarianti.com/2021/11/apresiaksi.html?m=1

Dan ini adalah template review dari saya






Alhamdulillah kali ini jurnal uni menggunakan bahasa Indonesia, sangat memudahkan saya untuk mereview. Berbeda dengan jurnal sebelumnya, saya harus translate dulu. Hehehehe.

Untuk Risk managementnya bisa dilanjutkan dengan aksi SCS yang oke banget.
Semoga tim seru uni Betty sukses selalu dan Allah Ta'ala mudahkan segala urusan tim seru uni Betty. Aamiin.


#umpanbalik
#apresiaksi
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia