Sabtu, 31 Juli 2021

#UmpanBalik2

Ahad, 01 Agustus 2021/22 Dzulhijjah 1442 H

Bismillah..

    Pekan ini adalah mereview jurnal tentang Team Building.
Hari Kamis pagi saat saya baru buka Hp ternyata ada yang wapri saya seorang buddy nan jauh dimato dari Payakumbuh.
Beliau menyapa saya dan memperkenalkan namanya, pas saya baca namanya ada rasa senang karena saya kenal beliau, walaupun beliau ga kenal saya, hehehe.
Beliau adalah Uni Betty Arianti, seorang fasilitator pendidikan anak dan keluarga, pengajar Al-Qur'an dan sepak terjangnya di Ibu Profesional jangan ditanyakan lagi deh karena beliau sudah memberikan banyak manfaat kepada khalayak dan saya juga satu grup dengannya pada program bunda Septi yang lain.

Setelah berkenalan saya mengirimkan link jurnal saya yang mau direview, Uni Betty juga mengirimkan link jurnalnya ke saya.
Sekilas saya buka jurnalnya, "Hah saya terkejut karena uni menulis jurnal dengan Bahasa Inggris".
Uni ngasih tantangan ke saya ya, hehehe.
Bahasa Inggris semua, saya mah little-little I can.
Uni bilang beliau nantang diri sendiri untuk menulis jurnal dengan bahasa Inggris.
Masya Allah kereen, yang jadi buddy uni berikutnya pasti senang kalau bisa bahasa Inggris atau lieur kayak saya (karena ga ngerti, hehehe).
Tenang uni, saya mau belajar terjemahnya dulu.
Ini link jurnal uni Betty:

http://www.bettyarianti.com/2021/07/team-building.html?m=1

Hari ini saya baru sempat mereview jurnal dari Uni Betty, memanfaatkan teknologi yang ada untuk translate bahasa Inggris ke bahasa Indonesia pake translate om google.
Karena dijurnalnya ada podcast dan video YouTube dengan bahasa Inggris juga, saya ambil garis besarnya yang di sampaikan uni tentang membangun tim.
Saat mendengarkan podcastnya uni Masya Allah suaranya merdu banget, kayak orang Inggris beneran yang ngomong.
Saat membaca ayat-ayat Al-Qur'an juga suara uni merdu dan bacaannya bagus.
Untuk video YouTube suaranya kurang jelas karena ada suara kresek-kresek.

Berikut template review untuk feedback materi kedua uni Betty:




Mempunyai buddy yang multitalenta seperti uni Betty membuat saya tertarik belajar bahasa Inggris lagi walaupun waktu sekolah saya kurang suka dengan bahasa Inggris.
Seperti uni yang menantang dirinya untuk menulis dan bicara dengan bahasa Inggris. Di kelas Ibu Profesional, dalam menyampaikan materi ibu Septi sering bicara dengan bahasa Inggris, mengambil istilah dan motivasi dari bahasa Inggris.
Insya Allah saya juga akan menyempatkan waktu untuk belajar bahasa seperti bahasa Inggris, bahasa Arab dan mulai menghafal Al-Quran lagi.
Bismillah.



#umpanbalik2
#membanguntimyangsolid
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia

Sabtu, 24 Juli 2021

#BundaSalihah

Sabtu, 24 Juli 2021/14 Dzulhijjah 1442 H
Bismillah.


    Pekan ini masuk jurnal materi 2 yaitu kampanye problem statement dan akar masalah yang menjadi pilihan kami di media sosial pribadi dan mengajak orang lain untuk bergabung bersama membangun tim untuk mencari solusi.

Loh kok pake kampanye segala buat apa sih?
Menarik sekali bukan, inilah kelas Bunda Salihah dimana kita harus mencintai masalah yang sedang dihadapi, menceritakan problem statement dan akar masalah ke orang luar.
Awalnya terasa aneh, kayak buka aib keluar ya apalagi di medsos takut di bully netizen.
Eh tapi ternyata punya tujuan yang sangat berharga, kami akan mencari orang yang mempunyai masalah yang sama, atau orang yang peduli dengan masalah yang kami rasakan untuk bergabung menjadi satu tim mencari solusi bersama.
Ini link kampanye saya di FB:

Kampanye inipun saya share ke beberapa WAG diantaranya di kelas BunSal Bekasi regional sendiri.
Alhamdulillah ada mba Ratna Sari yang beririsan problem statement dan akar masalahnya dengan saya, beliau gabung dengan saya.
Lalu saya membuat grup di Wa dan saya beri nama "Tim Kemandirian Anak".
Setelah 3 hari kampanye ada 10 orang anggota, satu orang spesial saya wapri untuk bergabung dengan tim saya karena beliau adalah konsultan parenting dan yang lainnya adalah teman-teman di wag yang saya ikuti.

Malam Kamis kemarin bersama founder Ibu Pembaharu bunda Septi, membahas bagaimana cara membangun tim yang efektif dan solid.
Yang dibahas oleh ibu diantaranya tim jangan terlalu gemuk apalagi kalau banyak user maka tim tersebut tidak akan efektif.
Saya baru paham pekan ini bahwa tim akan solid jika anggotanya memiliki komitmen ada visi misi dan bekerja sama untuk mencari solusi bukan untuk mendapatkan solusi.
Dan user adalah orang yang hanya ingin mendapatkan manfaat berupa solusi dari tim tersebut.

Tim sudah terbentuk lanjut open communication yaitu membagikan visi, menetapkan tujuan lalu memberikan kesempatan kepada member untuk membagikan mimpinya. Berbicara secara terbuka, memberikan perhatian kepada anggota tim dan mengajak mereka untuk fokus pada solusi.
Nah saat open communication ini yang online hanya 4 orang dan sisanya user mereka hanya ingin mendapatkan solusi dan slow respon tidak bisa mengikuti komitmen tim yang sudah disepakati.
2 hari kemarin saya wapri satu-satu apakah mereka ingin mencari solusi atau mendapatkan manfaat.
Dari 10 orang ada 6 orang user, dengan merangkai kalimat yang tidak menyinggung perasaan mereka menurut saya akhirnya saya mengeluarkan mereka dari grup karena nanti ada waktunya berbagi kepada teman-teman yang menjadi user dan tim saya tersisa 4 orang.

Inilah visi misi tim kami:
Visi:
Menumbuhkan dan Merawat Fitrah Kemandirian Anak Sejak Dini

Misi:
- Menyiapkan anak-anak menjadi anak yang bertakwa
- Siap berpisah dengan orang tuanya kapanpun
- Menjadikan anak survive (bertahan dengan kebaikan) dimanapun berada

Komitmen Tim:
1. Mengambil peran dari visi dan misi yang ditentukan leader Tim.

2. Berkontribusi dalam tim sesuai skill masing-masing, seperti Editing Video, Content creator, Praktisi Parenting, Komunikasi.

3. Hadir tepat waktu saat ada pertemuan Tim.
Jadwal yang sudah disepakati
Siang pukul 13.00-14.00 WIB
Malam pukul 20.00-21.00 WIB

Tim kami akan membahas bagaimana cara melatih anak mandiri sejak usia dini, dan ternyata kemandirian anak itu banyak diantaranya adalah:
- Kemandirian untuk kebutuhannya sendiri
- Kemandirian dalam ibadah
- Kemandirian Belajar
- Kemandirian mengerjakan pekerjaan rumah tangga
- Kemandirian emergency response
- Kemandirian finansial
- Kemandirian sosial
- Kemandirian Emosional

Ini user persona saya dan anggota tim:





Ini adalah story board yang saya buat:


Ini template pemetaan soft skill dan hard skill yang kami butuhkan dalam tim:


Ini adalah template pembagian tugas dari tim kami:



#materi2
#membanguntimyangsolid
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia






Jumat, 09 Juli 2021

#UmpanBalik1

Bismillah...

Alhamdulillah jurnal pertama selesai tentang identifikasi masalah yang menjadi langkah awal untuk 6 bulan kedepan menjadi Ibu Pembaharu.
Malam Kamis kemarin tanggal 07 Juli 2021 pukul 20.00 WHP kami kumpul di Aula Kampus Ibu Pembaharu untuk menyimak ꜱɪꜱᴛᴇᴍ ᴜᴍᴘᴀɴ ʙᴀʟɪᴋ pada materi perdana.

Saya siap-siap menyimak materi feedback system yang akan di bawakan oleh Bu Septi sebelum jam 20.00 dan Taraaa... Ada kejutan pematerinya ternyata Mantika teh Endang Prasdianti menggantikan Ibu yang saat ini sedang proses recovery karena sakit terpapar covid-19. Semoga Allah Ta'ala memberikan kesembuhan kepada Ibu Septi dan Pak Dodik cepat pulih, kembali sehat seperti sediakala. Aamiin.

Mantika menjelaskan tentang dua cara metode belajar untuk identifikasi masalah yaitu:


Traditional Learning adalah cara belajar tradisional menjadikan sesuatu yang didengar lalu diingat, dan dipraktekkan tanpa ada riset atau pembuktian terlebih dahulu.

Problem Based Learning adalah cara belajar menyelesaikan masalah yang menitik beratkan pada solusi  dengan menentukan, mengenali, dan memecahkan masalah.

Mantika menyampaikan pesan dari Bu Septi yaitu jangan mengganti problem statement dan akar masalah yang sudah dipilih pada jurnal identifikasi masalah karena akan menjadi pijakan untuk melangkah ke tahap berikutnya.

Setelah memahami kedua metode belajar tersebut, dipekan kedua ini yaitu feedback system. Dimana kami harus mereview jurnal dari teman yang ada di kelas BunSal agar jurnal kami lebih baik kedepannya karena ada umpan balik dari orang lain, inilah yang paling menegangkan karena dijodohkan oleh tim Formula, entah dengan teman dari regional mana. Kami diminta untuk segera menghubungi pasangan reviewer, saling tukar jurnal dan melakukan review jurnal pasangan.

Hari Kamis siang saya cari siapa yang menjadi pasangan saya. Alhamdulillah ketemu nama saya dan pasangan reviewer saya adalah mba Wilda Novrati Lesi dari IP Padang. Agar cepat proses reviewnya, saya langsung wapri mba Wilda. Masya Allah orangnya baik dan ramah, kami tukeran jurnal untuk direview. Karena mba Wilda dari Padang saya panggil dengan sebutan uni agar kami lebih akrab.

Ini problem statement dan akar masalah Uni Wilda:



Uni Wilda mempunyai masalah dalam manajemen waktu untuk olahraga, selama ini masih belum teratur. Uni Wilda merasa badannya saat ini gemuk, hal yang diprioritaskan adalah olahraga supaya berat badannya kembali ideal menjadi sehat dan awet muda, kalau dilihat dari akar masalah penyebabnya adalah makanan yang kurang sehat mungkin karena uni Wilda bekerja diranah publik lebih sering makan makanan yang instan dan praktis. Kegemukan merupakan masalah bagi sebagian orang, apalagi perempuan kalau lihat timbangan  berat badan naik mulai ada perasaan sedih, jadi ga pede karena ingin langsing kalau bisa langsing selamanya, hehehe. Termasuk saya yang takut gemuk karena dapat mempengaruhi kesehatan dan banyak menimbulkan penyakit. Ini review dari saya:



Uni Wilda jangan ragu ya! Insya Allah akan ada jalan keluar dari masalah yang dihadapi saat ini dan bisa selesai dalam waktu 6 bulan kedepan, karena tahap berikutnya bertemu dengan tim yang akan membantu dan saling kerja sama untuk menyelesaikan masalah tersebut, sebab diluar sana ada perempuan lain juga dengan masalah yang sama. Semoga menjadi ibu yang sehat dan kuat dalam membersamai keluarga. Aamiin.

Semangat ya!


#umpanbalik1

#identifikasimasalah

#ibupembaharu

#bundasalihah

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity