Jumat, 31 Maret 2017

T10, Hari#8 Meningkatkan Kecerdasan Anak

Jum'at, 31 Maret 2017
Bismillaah..



     Hari ini adalah hari ke-8 T10 meningkatkan kecerdasan anak.
     Kali ini project abi, leadernya abi yaitu berkunjung kerumah sepasang suami istri kakek nenek dengan seorang cucu perempuan yatim piatu yang rumahnya ada di tengah sawah mereka membangun rumah yang sangat sederhana di tanah negara milik pemerintah dekat dengan irigasi sawah.
Nenek ini dulunya tetangga mertua saya, suaminya meninggal dan memiliki tiga anak yang masih kecil lalu menikah lagi dengan kakek yang membawa satu anak juga dari pernikahan sebelumnya.
      Jam 02.30 WIB saya, abi, Humeid dan Alfie sampai di rumah kakek nenek perjalanan kerumahnya lewati tanggul irigasi lumayan penuh perjuangan untuk sampai kesana tempat tinggalnya dekat dengan penduduk setempat hanya saja karena jalan menuju kerumahnya jalan setapak dan masih tanah jadi lumayan. Alhamdulillah hari ini cuacanya cerah jalanannya kering, kalau hujan akses kerumah kakek nenek ini susah karena becek.
      Humeid dan Alfie senang main di depan rumah kakek nenek karena adem banget banyak pohon, samping kanan dan kiri sawah.
Di rumah sederhana itu tinggal 3 orang saja kakek nenek dan cucu perempuan satu-satunya dari sang kakek karena kedua orang tuanya sudah meninggal, harusnya kalau sekolah kelas 2 SMA, karena tidak ada biaya hanya lulus SMP saja. Ketiga anak nenek juga orang yang tidak mampu hanya bisa menghidupi keluarganya masing-masing.
Kita mendengarkan kisah hidup kakek nenek ini, buat saya sedih. Mereka tidak mempunyai tanah sendiri, tinggal di TN pun beli ke pengurus TN, kalau hujan deras gentengnya bocor tapi tidak pernah kebanjiran.
Walaupun kami belum mempunyai rumah sendiri masih ngontrak, Alhamdulillah kehidupan kami lebih baik dari kakek nenek ini, kami tinggal di rumah kontrakkan yang layak, makan enak. Insya Allah tahun depan kami menempati rumah sendiri, sekarang masih proses pembangunan. Selama ngontrak kami menabung lalu beli tanah dan sekarang baru buat pondasi. Semoga hidup kami mendapatkan keberkahan di jauhkan dari riba dan hutang.
Kembali ke kakek nenek, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, sang kakek mencari nafkah menjadi tukang urut, kalau musim tandur dan panen ke sawah itupun hanya jadi pekerja orang yang memiliki sawah dan menjual tanaman yang mereka tanam di dekat rumah seperti pohon pisang, singkong karena tanah dekat irigasi subur bisa di tanami apa saja.
Pendapatan sehari-hari kakek yaitu Rp. 10.000 - Rp. 20.000 Alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan mereka.
      Pelajaran untuk keluarga kami dalam urusan dunia jangan melihat ke atas tapi lihatlah ke bawah terutama dalam mendidik anak-anak jangan hanya di ajak ke tempat rekreasi, mall, supermarket, rumah saudara atau teman yang mampu, jika mau sedekah atau memberi hadiah berikan lewat tangan anak kita agar mereka terbiasa memberi.
Sering-seringlah berkunjung kerumah orang miskin agar kita bersyukur kepada Allah, dapat melembutkan hati, menyayangi yang lemah, menambah saudara, peduli sosial.
Saya tanya Humeid, Humeid kasihan ga lihat kakek nenek tinggal di rumah itu?
Jawabannya iya..
Pesan kami buat Humeid dan Alfie kalau sudah besar dan sukses jangan lupa harta Humeid dan Alfie kasih buat orang-orang miskin ya.
Semoga Humeid dan Alfie memiliki hati yang lembut dan penyayang mau membantu dan peduli sesama.


#Tantangan Hari Ke-8
#Level 3
#Myfamily Myteam
#Kuliah BunSayIIP


Sukatani

Ibu Profesional

Kamis, 30 Maret 2017

T10, Hari#7 Meningkatkan Kecerdasan Anak

Kamis, 30 Maret 2017
Bismillaah...



      Hari ini hari ke-7 T10 meningkatkan kecerdasan anak.
Karena hari ini, abinya Humeid ga pulang seharian.
Tantangan kali project saya merapikan taman dan menanam pohon di taman, leadernya Humeid.
Dalam project ini saya melibatkan teman-temannya.
       Jam 09.30 kami mulai mempersiapkan peralatan seperti cangkul dan pohon hias yang mau di tanam.
Karena rumput liarnya banyak jadi saya yang mencangkul tanahnya, supaya rumput liarnya mati.
Anak-anak malah sibuk menangkap cacing tanah, tidak apa-apalah saya biarkan melatih keberanian mereka karena tidak semua orang berani pegang cacing tanah dan cangkulnya berat juga bahaya buat anak-anak sebab mereka belum bisa menggunakan cangkul.
Mereka sangat senang.
       Selesai saya mencangkul tanah dan mencabut rumput liar, mulailah project menanam pohon hias.
Setiap anak saya beri pohon hias untuk mereka tanam sendiri, mereka sangat bersemangat menanam pohon walaupun tangannya kotor terkena tanah.
      Pelajaran hari ini, memberi tahu anak-anak fungsi pohon, memiliki taman yang indah dan rapi membuat hati bahagia karena melihat pemandangan indah, mengajari mereka menanam pohon karena bumi ini butuh tanam-tanaman agar tidak gersang dan keseimbangan terjaga karena masih adanya hutan kita bisa menghirup oksigen yang di hasilkan oleh pohon-pohon tersebut.
Semoga dari project yang kecil ini, akan membekas kepada anak-anak untuk peduli dan mencintai keindahan lingkungan sekitar.



#Tantangan Hari ke-7
#Level 3
#Myfamily Myteam
#Kuliah BunSayIIP



Sukatani

Ibu Profesional

Rabu, 29 Maret 2017

T10, Hari#6 Meningkatkan Kecerdasan Anak

Rabu, 29 Maret 2017
Bismillaah....



    Hari ini adalah hari ke-6 T10 meningkatkan kecerdasan anak.
    Alhamdulillah hari ini kami bisa melaksanakan project abi, ikut abi ngajar private bahasa arab di rumah muridnya di perumahan Cikarang Baru, berangkat dari rumah jam 9.00 WIB dan selesai jam 12.00 WIB.
Karena murid-muridnya adalah ibu-ibu rumah tangga dan bapak-bapak pekerja yang semangat menuntut ilmu agama khususnya mereka ingin belajar bahasa arab. Kelasnya pun kadang di rumah atau di masjid, abi full ngajar setiap hari senin-sabtu ada 9 kelas untuk ibu-ibu dari hari senin-jum'at dan 2 kelas hari kamis sore dan sabtu pagi untuk bapak-bapak.
      Project ini bertujuan supaya istri dan anak-anaknya tahu, bagaimana abi mencari nafkah untuk keluarga.
Kami melihat proses mengajar private bahasa arabnya abi yang muridnya ibu-ibu dan bapak-bapak, kebetulan hari muridnya ibu-ibu.
    Humeid dan Alfie senang di ajak abinya ngajar, mereka tahu pekerjaan abinya.
Saya juga jadi punya teman baru, murid-muridnya suami.
Dan jadi makin sayang sama suami begitu juga anak-anak terlihat bahagia kita jadi tahu perjalanan abi ke tempatnya ngajar jauh juga kurang lebih 1 jam.
Kalau lihat guru sepertinya pekerjaan yang sangat mulia dan terlihat santai tetapi setelah ikut abi ngajar, kami jadi tahu kalau abi di luar sana mencari nafkah setiap harinya sangat melelahkan, kalau muridnya faham enak ngajarnya, kalau muridnya lama faham cape jadi guru banyak pikiran mencari metode baru supaya muridnya mengerti apalagi ini private ada tanggung jawab mencerdaskan murid.
     Perjalanan pulang pergi yang melelahkan. membuat pintar orang lain.
Sayangnya saya malas belajar bahasa arab sama suami padahal orang lain sampai meminta suami mengajarkan ilmunya, sementara saya belum sempat belajar lagi masih vakum.
Rencana abi, saya, Humeid dan alfie akan belajar bahasa arab lagi.
      Saya tanya Humeid maukah seperti punya pekerjaan seperti abi? Jawabannya ga mau.
Cita-cita Humeid ingin jadi pembalap kuda, masih berubah cita-citanya.
Kalau alfie di tanya cita-citanya mau jadi apa?
Jawabannya jadi GURU, terinspirasi abinya.
        Pelajaran untuk tantangan hari ini bahwa mencari rejeki itu butuh perjuangan.
Dan mengajari anak-anak lebih mandiri, mendukung pekerjaan abinya dan bangga dengan abinya yang bekerja sebagai guru private bahasa arab, siapa tahu kalau sudah besar nanti ada anak yang ikut jejak abinya dan lebih sukses dari abinya di berikan kebaikan dunia dan akherat kelak. Aamin.
Pulang ngajar ba'da zuhur kami mampir kerumah paman suami di Perum Puri Nirwana sampai sore,
Sebagai apreasiasi untuk anak-anak yang kooperatif di ajak ke tempat ngajar, perilaku mereka sopan mereka saya ajak naik kereta keliling komplek perumahan paman dan pulang kerumah ba'da maghrib.



#Tantangan Hari ke-6
#Level 3
#Myfamily Myteam
#Kuliah BunSayIIP




Sukatani


Ibu Profesional

Selasa, 28 Maret 2017

T10, Hari#5 Meningkatkan Kecerdasan Anak

Selasa, 28 Maret 2017
Bismillaah...

      Hari ini adalah hari ke-5 T10 melatih kemandirian anak.
      Pagi tadi sekitar jam 9.00, suami mau melakukan project mengajak saya dan anak-anak ke tempat ngajar private bahasa arabnya, karena private hari liburpun tetap belajar.
Latar belakang pendidikan suami saya memang bahasa arab, sejak lulus kuliah di UPI Bandung jurusan bahasa arab lalu menikah dengan saya memang sudah mengajar bahasa arab hanya saja, suami lebih memilih buka kursus private bahasa arab dan tidak mau mengajar di sekolah.
     Qodarullah, ada halangan lagi di perjalanan menuju tempat mengajarnya di Giant Jababeka, ban motornya bocor.
Motor tua yang selalu setia menemani kami pergi kemanapun, sejak awal nikah sampai mempunyai dua anak, karena hanya motor itulah satu-satunya kendaraan kami saat ini.

الحمد لله على كل حال

"Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan".
Akhirnya project abi gagal lagi, kami bertiga saya, Humeid dan Alfie akhirnya mampir ke Giant. Motor yg bocor di simpan di parkiran, suami tetap berangkat ngajar dengan naik ojek karena murid-muridnya sudah menunggu padahal perjalanan kurang lebih 10 menit lagi.
      Anak-anak senang di ajak ke Supermarket Giant.
Ba'da zuhur abi selesai ngajar nyarter tukang ojek lalu service motor dulu dan menjemput kami di Giant.
     Jam 13.00-an, muncul ide lagi untuk tantangan hari ini yaitu periksa gigi ke dokter gigi.
Dari Giant kami kerumah teman saya, seorang dokter gigi namanya bu Diana Fitri mau periksa gigi Alfie yang bolong.
Alfie sering sakit gigi padahal usianya baru 2 tahun 9 bulan, saya sedih ga tega banget kalau sakit giginya kambuh nangis terus dan ga bisa makan.
Sampai di rumah bu dokter, ga langsung periksa Alfie.
Alfie dan Humeid main dulu dengan anak-anaknya bu Dian.
Lalu tibalah saatnya gigi alfie di periksa, alfie ketakutan dan minta pulang. Padahal baru di suruh buka mulut aja, akhirnya saya konsultasi dengan bu dokter baiknya bagaimana supaya alfie ga sakit gigi.
Ternyata gigi geraham alfie yang bolong tidak boleh di cabut dulu, di kasih obat aja kalau sedang kambuh dan usahakan sebelum tidur sikat gigi.
Humeid hanya melihat saja, padahal sudah saya suruh nanya apa aja tentang gigi ke bu dokter.
Humeid juga takut sama dokter gigi, 4 bulan yang lalu gigi seri bagian depan atas di cabut karena tumbuh di gusi.
Saya tanya Alfie dan Humeid, mau jadi dokter gigi?
Jawaban keduanya sama ga mau, kalau kata Humeid ga mau jadi dokter gigi karena jijik lihat gigi jelek dan bau.
Kalau alfie kayaknya ketakutan giginya jadi sakit.
Akhirnya kami pulang, sebelumny anak-anak dapat nasehat dari bu
dokter.
       Harapan saya, gigi anak-anak sehat dan bagus sampai dewasa supaya tidak merasakan sakit gigi lagi.
Pelajaran hari ini untuk anak-anak saya, semoga mereka bisa menahan diri tidak berlebihan saat jajan es, coklat, permen dan es krim supaya gigi mereka nanti bagus tidak ada yg bolong, betapa pentingnya menjaga gigi supaya tetap sehat dan menjauhi makanan yang dapat merusak gigi.
Tadi saya lupa ga ambil Foto pas ke rumah bu dokter.
Apresiasi dari kami untuk anak-anak, pulangnya kami belikan buah kelengkeng dan jeruk karena keduanya tadi mau di ajak periksa gigi.




#Tantangan Hari ke-5
#Level 3
#Myfamily Myteam
#Kuliah BunSayIIP




Sukatani


Ibu Profesional

Senin, 27 Maret 2017

T10, Hari#4 Meningkatkan Kecerdasan Anak

Senin, 27 Maret 2017
Bismillaah...

      Hari ini adalah hari ke-4 T10 meningkatkan kecerdasan anak.
      Tadi pagi sekitar jam 8.00 WIB saya dapat kabar duka, anak teman saya usia 4 bulan meninggal dunia di Rumah Sakit.

ان لله وان اليه راجعون

     Karena saya harus mengajar Humeid dan teman-temannya di TK sampai jam 10.30 sambil menunggu kedatangan jenazah bayi dari Rumah Sakit. Sementara suami juga ngajar, Alhamdulillah tangannya sudah baikkan setelah di urut semalam.
Selesai jam sekolah saya, Humeid, Alfie dan tetangga saya pergi takziyah kerumah duka tadi saya dapat kabar kalau bayinya sudah di rumah duka dan saya di minta untuk memandikan mayit bayi itu.
Munculah ide, untuk tantangan hari ini mengajarkan anak-anak untuk takziyah melayat orang yang sudah meninggal dunia, mengajarkan mereka kalimat istirja, mengingatkan mereka termasuk diri saya sendiri kalau kematian akan datang kepada manusia tanpa melihat usia, setiap yang bernyawa pasti mati.
Anak-anak sering saya ajak takziyah tapi baru kali ini melihat jenazah anak kecil bayi 4 bulan.
Sampai di rumah duka, ibu bayi masih menangis katanya habis pingsan tidak tega melihat anaknya yang telah tiada, saya peluk teman saya dan mengingatkannya untuk istighfar, mengingatkannya kalau anak titipan Allah sekarang pemilik-Nya meminta anak itu kita harus ikhlas, Ucapkan Alhamdulillah semoga Allah memberikan rumah di surga untuk orang tua yang anak balitanya meninggal di waktu kecil, dan banyak lagi nasehat yang memotivasi sang ibu agar ikhlas. Akhirnya sang ibu bisa menahan diri dari kesedihannya saya temani melihat anaknya untuk pertama kali dan saya tawarkan untuk menemani saya memandikan mayit anaknya.
Jujur saja, saya tidak bisa menahan air mata ketika mensupport sang ibu yang di rundung duka karena kematian anak pertama yang sangat di cintainya sebab saya juga punya anak, kalau di posisinya akankah saya sesabar dan seikhlas dia. Pas lihat wajah bayi yang ganteng itu pucat pasi tak bernyawa hati ini rasanya sedih sekali, sungguh orang tuanya sayang tapi Allah Ta'ala lebih menyayanginya.
Semoga Allah memberikan anak lagi yang sholeh untuk teman saya. Aamiin.
       Selesai memandikan mayit, ba'da zuhur jenazahnya langsung di sholatkan dan abi sudah pulang mengajar jadi ikut mensholatkan bayi mungil itu.
       Kebetulan samping rumah teman yang anaknya meninggal, ada teman saya yang habis melahirkan sekitar 5 hari yang lalu dan belum sempat lihat.
Jadi tadi sekalian lihat bayi usia 5 hari bersama anak-anak dan suami.
       Di perjalanan pulang dan di rumah kami bercerita kepada anak-anak bahwa ada kehidupan ada kematian, tadi Humeid dan Alfie lihat anak masih sangat kecil meninggal dunia dan lihat bayi yang baru di lahirkan 5 hari lalu. Alhamdulillah di lahirkan menjadi seorang muslim hingga meninggal dunia masih di muliakan jenazahnya di sholatkan, buat pengingat Humeid yang mulai di ajarkan sholat bahwa tidak boleh meninggalkan kewajiban sholat setelah baligh kecuali sudah meninggal dunia barulah manusia tidak sholat tapi di sholatkan.
       Semoga kejadian hari ini menjadi pelajaran tentang kehidupan untuk anak-anak, kita manusia di ciptakan oleh Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Semoga anak-anak kami menjadi anak yang sholeh dan sholehah.
        Mengingat kematian yang suatu saat akan datang kepada kami,
Humeid bertanya: "bunda kapan matinya?"
Saya jawab tidak tahu, kematian datang tiba-tiba dan tidak ada satupun manusia yang tahu kapan ajalnya tiba karena tidak pandang usia bisa jadi bunda dulu atau abi atau Alfie atau Humeid, makanya persiapkan amal dan ilmu sehingga ketika ajal menjemput tidak ada yang disesalkan.


#Tantangan Hari Ke-4
#Level 3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunSayIIP





Sukatani


Ibu Profesional

Minggu, 26 Maret 2017

T10, Hari#3 Meningkatkan Kecerdasan Anak

Minggu, 26 Maret 2017
Bismillaah...
 



        Hari ini hari ke-3, T10 meningkatkan kecerdasan anak.
      Semalam sebelum tidur saya dan suami sudah diskusi suami yang jadi leadernya untuk project ke kebun, Qodarullah tadi pagi pulang dari rumah nenek abi kecelakaan keserempet motor, pelakunya kabur. Alhamdulillah luka lecet dan tangannya sakit keseleo akhirnya project suami ga bisa jalan.
Kebetulan dari pagi Humeid main kerumah neneknya dan Alfie di rumah bersama saya.
      Jam 11.00, alfie nangis kesepian ingin ke Aa'nya sementara abinya pingin istirahat karena lukanya masih sakit dan nunggu sholat zuhur dulu.
Saya ga bisa bawa motor kalau ada penumpangnya jadi kalau kemana-mana mengandalkan suami. Saya alihkan perhatian alfie supaya jemput Aa'nya nanti aja habis zuhur, ternyata mau adzan zuhur alfie tidur, selesai sholat zuhur ga jadi jemput Humeid.
Dan kami bertiga saya, abi dan alfie tidur siang bangun mau adzan ashar
      Selesai abi pulang sholat ashar dari mushollah ternyata tangannya terasa sakit minta di urut saya ga bisa.
Tadinya mau ke tukang urut, tapi tangannya abi sakit kalau di gerakkin saya juga ga tega kalau dia bawa motor lagi.
Alhamdulillah kakaknya tetangga saya bisa ngurut cuma nanti habis sholat isya bisa datang kerumah kami.
Saya kirim pesan ke adik ipar supaya Humeid di antar pulang, kita ga bisa jemput tadi abinya jatuh dari motor.
     Ba'da magrib Humeid pulang di antar bibinya, saya ada ide buat project dadakan kami sekeluarga mendo'akan abi yang sedang sakit dan melihat proses cara mengurut bagian tubuh yang sakit,
Humeid dan Alfie sudah hafal do'a untuk orang yang sedang sakit, kita bersama mendo'akan abi,

شفاك الله
لا بأس طهور إنشاء الله
   
      Saat masuk waktu isya, bibi Humeid pamit pulang.
Jam 20.00, Bapak Idim datang kerumah bersama keponakannya namanya Hilya teman Humeid.
Project dadakan saya mewawancarai tukang urut di mulai sambil ngurut tangan abinya.
Saya tanya ke Pak Idim, kalau habis jatuh baiknya langsung di urut atau engga? Jawaban pak Idim baiknya langsung di urut supaya urat yang terkilir tidak sakit.
      Pelajaran buat kami jika jatuh dan terkilir atau keseleo sebaiknya langsung di urut kalau kelamaan efeknya bagian tubuh yang keseleo semakin sakit.
Tadi pagi pas habis jatuh sebenarnya abi minta saya ngurut tangannya tapi saya takut salah urat karena saya ga bisa ngurut, dan di ajarin sama Pak Idim kalau ngurut itu gampang cari bagian tubuh yang sakit tekan satu jari lalu gerakan naik turun kalau ada bagian yang sakit, di situlah sumbernya fokus urut di titik itu sampai terasa tidak sakit lagi katanya urat melilit dengan di urut nanti lurus lagi.
      Pak Idim cerita awalnya tidak bisa ngurut, dulu dia punya penyakit hernia kata orang-orang obatnya di urut datanglah dia ke beberapa tempat tukang urut dan Alhamdulillah di tempat urut yang terakhir penyakit hernianya sembuh mungkin di bilang kapok ga mau di urut lagi, sakitnya minta ampun satu jam buat ngurut satu kaki aja efeknya perut seperti di remas-remas. Dari beberapa tukang urut tanpa sengaja Pak Idim berguru, mencoba-coba ngurut bagian-bagian tubuh yang keseleo dan sembuh dengan di urut dari situlah keahliannya di mulai.
Dan selesai di urut tangan abi bisa di gerakkan tidak kaku lagi juga tidak sakit.
       Saya bilang pada Humeid dan Alfie kalau tukang urut dokter juga karena bisa mengobati orang yang habis jatuh dan terkilir.
Dulu Humeid dan Alfie waktu masih bayi kalau jatuh dari tempat tidur, kecengklak bunda bawa ke tukang urut, nangis kencang pas di urut dan
Mengajarkan mereka kalau keseleo, jatuh dan terkilir obatnya di urut.
Kalau ada urat yg terkilir memang sakit tapi selesai di urut enak, saya suka di urut (pijat refleksi) di langganan saya badan jadi segar karena peredaran darah jadi lancar.
      Tukang urut juga bisa jadi profesi untuk mencari nafkah bahkan bagi untuk tunanetra.
Kejadian hari ini menjadi pelajaran bagi kami, setelah kesulitan pasti ada kemudahan.


#Tantangan Hari ke-3
#Level 3
#Myfamily Myteam
#Kuliah BunSayIIP



Sukatani


Ibu Profesional

Sabtu, 25 Maret 2017

T10, Hari#2 Meningkatkan Kecerdasan Anak

Sabtu, 25 Maret 2017
Bismillaah...




      Hari ini T10 hari kedua menambah kecerdasan anak, kami menjalankan rencana Humeid semalam menulis surat cinta.
Karena abi ngajar seharian kita sekeluarga bisa melaksanakan projectnya ba'da magrib dan yang menjadi leadernya Humeid.
       Karena seharian tadi anak-anak belum tidur, ba'da magrib Alfie sudah tidur dan Humeid bertahan menahan ngantuknya membuat surat bersama saya dan abinya.
Isi surat cinta dari Humeid untuk bunda dan abi adalah ucapan cinta.
"Assalamu'alaikum
Buat Bunda tersayang...
Bunda, Humeid cinta banget".
Alfie dan Abi juga mendapat surat cinta yang isinya sama dengan bunda.
Kalau isi surat bunda ucapan bersyukur Alhamdulillah Allah telah menganugerahkan Humeid jadi anak bunda, semoga Humeid jadi anak sholeh dan bunda sayang banget sama Humeid.
Kalau isi surat cinta dari abi untuk Humeid sama seperti saya cuma abi berharap Humeid jadi anak yang mandiri dan berakhlak mulia.
      Kami senang mendapat surat cinta, saya juga menulis surat buat Alfie walaupun blum mengerti bisa di simpan dan di kasih kalau alfie sudah bisa baca.
Lewat menulis surat cinta ini kami mengharapkan anak-anak kami kelak adalah orang yang penyayang, mencintai keluarganya, berhati lembut dan cerdas emosi.
Aamiin...

#Tantangan Hari ke-2
#Level 3
#Myfamily Myteam
#Kuliah BunSayIIP



Sukatani


Ibu Profesional

Jumat, 24 Maret 2017

T10, Hari#1 Meningkatkan Kecerdasan Anak

Jum'at, 24 Maret 2017
Bismillaah...
   



      Hari ini saya baru mulai tantangan 10 hari materi 3 kelas bunda sayang tentang meningkatkan kecerdasan anak, karena kemarin kami belum bisa melakukan T10 karena rumah kami kebanjiran. Alhamdulillah sudah surut.
Tadi jam 16.00 WIB kami sekeluarga melakukan project Memberi nama di pintu kamar masing-masing anggota keluarga, untuk pintu kamar mandi tulisan do'a, adab, masuk dan keluar WC, tulisan di pintu luar himbauan sebelum masuk rumah ucapkan salam, karena ini hari pertama Leadernya saya.
Anak-anak dan suami ikut intruksi dari saya.
       Pertama-tama saya kumpulkan anggota keluarga, breafing project saya. Lalu kami menyiapkan alat tulis spidol, kertas HVS, lakban, dan gunting.
Mulailah kami menulis, Humeid anak saya yang pertama usia 5 tahun 10 bulan karena sudah bisa menulis dan membaca dapat tugas menulis kamarnya aja, abi bantu-bantu saya dan memotivasi Humeid. Kalau Alfie saat persiapan tadi ikut nulis juga coret-coret kertas tapi seru, semuanya punya kegiatan masing-masing.
Selesai menulis Humeid yang menempel tulisan identitas kamar di pintunya kamarnya sendiri.
Untuk kamar kami punya 2 kamar di beri identitas di pintu kamar masing-masing:
1. Kamar Abi dan Humeid
2. Kamar Bunda dan Alfie
Tujuannya agar kami menyimpang barang-barang pribadi di kamar masing-masing jika mau di ambil lebih mudah. Tidak boleh barang abi dan Humeid di simpan di kamar bunda dan Alfie.
Adapun tulisan di pintu depan agar mengingatkan kita untuk selalu mengucapkan salam sebelum masuk rumah.
Tulisan di kamar mandi mengingatkan Humeid dan Alfie untuk berdo'a sebelum masuk ke WC dan keluar WC juga tahu adab masuk WC dengan kaki kiri, keluar dengan kaki kanan.
Mengingatkan saya dan suami juga dalam mengajari dan mendidik anak saat mau ke WC, agar kita terlindung dari gangguan setan di WC.
      Mau isya kami sekeluarga pergi kerumah teman abinya jengukin istri temannya yang baru pulang dari rumah sakit, yang mau saya ceritakan ketika pulang ke rumah jam 20.30, saya buka pintu lalu Humeid mengingatkan: "Assalamu'alaikum, bunda ucapkan salam sebelum masuk rumah, tuh kan ada tulisannya di pintu!.
(Saya di ingatkan sama anak saya, masya Allah ternyata project yang saya buat ini membekas di anak saya mendidiknya tentang adab masuk rumah, cerdasnya Humeid)
Lalu saya ucapkan Assalamu'alaikum, saya puji Humeid, terima kasih ya Humeid pintar udah ngingetin bunda.
Abi dan Alfie masuk belakangan.
       Sekitar jam 21.00, sebelum tidur Humeid dan Alfie pipis dulu ke WC.
Tadi Humeid duluan ke WC, saya dan Alfie masih di ruang tengah. Lalu saya teriak, Humeid jangan lupa baca do'a masuk WC sekarang udah ada tulisannya tuh, Jangan Lupa!
Humeid : "Iya bunda, Humeid udah baca do'a".
Kalau Alfie karena usianya baru 2 tahun 9 bulan jadi saya ajarin dulu berdo'a lalu dia mengikuti.
Mulai membiasakan mereka membaca do'a harian dan adab-adabnya.
Sepertinya besok mau saya tambahkan tulisan di kertas HVS do'a dan adab mau tidur, bangun tidur, pakai baju, melepas baju di tempel di dinding kamar yang terlihat anak-anak.
Do'a mau makan dan selesai makan di ruang tengah tempat kami makan bersama.
Oya sebelum tidur tadi kami diskusi lagi, saya tanya abi dan Humeid punya ide apa untuk project besok ternyata Humeid punya ide bikin tulisan surat cinta dia tahu surat cinta karena saya pernah menulis surat cinta untuk abinya dulu pas tugas di kelas matrikulasi, dia pernah bilang bunda, Humeid juga mau surat cinta.
Tapi sampai detik ini saya belum buat surat cinta untuknya, padahal saya dan abinya sudah 2 kali dapat surat cinta dari Humeid sejak dia bisa menulis kalimat Humeid sayang bunda, abi dan alfie.
Besok yang jadi leadernya Humeid.


#Tantangan Hari Ke-1
#Level 3
#Myfamilymyteam
#KuliahBunsayIIP




Sukatani,


Ibu Profesional

Rabu, 15 Maret 2017

Aliran Rasa Melatih Kemandirian

Sabtu, 18 Maret 2017
Bismillaah...

     Hari ini saya baru sempat menulis tentang aliran rasa melatih kemandirian anak materi kedua dari kelas Bunda Sayang.
       Alhamdulillah, anak laki-laki saya Humeid usia 5 tahun 9 bulan sudah konsisten mau cuci piring bekas makannya sendiri mulai dari bahan plastik dan beling hasilnya OK sudah bersih, kesat dan kinclong.
Melatih kemandirian ini penuh perjuangan, mulai dari melatih anak setiap hari bahkan pernah waktu main ke neneknya ga boleh nyuci piring sama neneknya karena masih kecil dan kasihan melihat cucunya di bebani hal semacam itu.
Kalau saya sendiri belajar cuci piring itu usia 9 tahun kelas 3 SD sudah besar ya, kalau anak laki-lakinya ga di suruh cuci piring.
Makanya orang tua saya ga tega lihat cucunya sudah di latih cuci piring anak laki-laki lagi.
      Awalnya Humeid menolak, tapi saya dan abinya selalu memberikan motivasi akhirnya sekarang senang.
Setelah mengikuti T10 kemarin saya lanjutkan latihan kemandirian anak lagi dengan bisa mencuci pakaiannya, menyimpan pakaian kotor, mencuci sepatu, merapikan tas dan peralatan sekolahnya sendiri, kalau bangun pagi sebelum azan subuh masih belum konsisten, belajar sholat 5 waktu hingga kini terus saya latih kadang berhasil dan gagal.
      Lanjut melatih kemandirian anak yang kedua Alfie usia 2 tahun 8 bulan, bisa buka baju dan pakai baju sendiri.
Masih ada kendala memakai baju belum semua baju bisa di pakainya karena tangannya belum bisa sampai ke tubuh bagian belakang, terutama kalau pakai baju yang ada seletingnya.
Kalau pipis dan PUP sudah bilang, kadang masih ngompol kalau tidur malam.
Latihan kemandiriannya bertambah bisa sikat gigi sendiri dan mulai belajar mandi sendiri.
       Saya sangat senang bisa masuk di kelas bunda sayang, setiap hari belajar bagaimana menjadi bunda sayang. Walaupun kadang gagal, ada rintangan saat mengerjakan T10 baik dari keluarga, kesehatan, waktu, lingkungan, dan cuaca pernah ngerjain tugas pas rumah kebanjiran ataupun fasilitas pendukung seperti Handphone dan internet dimana Hp jatuh sampai layarnya pecah tapi masih bisa di pakai dan jaringan internet ga ada sinyal.
Alhamdulillah semua sudah terlewati, semangat, komitmen dan konsisten yang buat saya bisa melalui semuanya karena saya ingin menjadi Ibu Profesional semoga tercapai. Aamiin.

Sabtu, 04 Maret 2017

T10, Hari#10 Melatih Kemandirian

Sabtu, 04 Maret 2017
Bismillaah...

     Hari ini adalah hari ke-10 melatih kemandirian anak.

1. Humeid
     Subuh tadi Humeid ga bangun, salah satu tips membangunkan anak pagi hari ada yang tidak terpenuhi karena semalam Humeid tidur larut malam jam 22.00, jadilah paginya masih ngantuk.
Hari ini saya ikut seminar parenting bu Elly Risman, karena saat seminar tidak boleh bawa anak >6 bulan Humeid dan Alfie bersama abinya ikut ngajar.
Alhamdulillah keduanya mau sama abinya karena memang keduanya dekat dengan abinya.
Pulang seminar kami mampir dulu kerumah teman dekat dengan tempat saya seminar tadi.
    Pulang kerumah ternyata malam pas isya, selesai sholat isya kami makan bersama. Ada piring kotor dan gelas kotor, saya ingatkan Humeid.
Ayo Aa, piring kotornya kita cuci yuk tangannya kan udah ga sakit.
Kali ini karena cuci piringnya sudah malam saya bantu menyiapkan air, dan Humeid mau mencuci piringnya karena kami sudah lelah seharian di luar rumah ingin cepat-cepat istrihat.
Oya saya beritahu Humeid sebelumnya kalau bunda punya tugas kuliah ibu profesional, kali ini melatih Humeid menjadi mandiri seperti bisa cuci piring sendiri, mulai bangun pagi dan sholat subuh.
Lalu dia bilang Humeid juga mau cuci sepatunya sendiri, saya bilang nanti sekalian cuci sendalnya. Humeid sangat bersemangat untuk cuci sendal atau sepatunya, besok mulai saya latih kemandirian mencuci sendal atau sepatunya sendiri.

2. Alfie
      Hari ini Alfie mau pakai baju sendiri tapi hampir kebalik, lalu saya putar dulu bajunya setelah masuk leher Alfie.
Pas mau mandi tadi Alfie minta sikat gigi sendiri lagi, seperti kemarin saya hanya mengarahkan cara menyikat gigi, dan Alfie bisa sikat gigi sendiri.



#Hari ke-10
#Level2
#Melatih Kemandirian
#KuliahBunSayIIP




Sukatani

Ibu Profesional

Jumat, 03 Maret 2017

T10, Hari#9 Melatih Kemandirian

Jum'at, 03 Maret 2017
Bismillaah...

     Hari ini adalah hari ke-9 T10 melatih kemandirian anak.

1. Humeid
     Hari ini Humeid tidak cuci piring, karena tadi pagi saya baru tahu dia bilang tangannya sakit, ternyata pergelangan tangan kanannya melenting seperti cacar, tapi bukan cacar saya tidak tahu kena apa saya obati minyak zaitun dan minum madu, semoga cepat sembuh ya nak.
      Alhamdulillah, Humeid bisa bangun sebelum subuh hari ini dan ikut sholat subuh di mushollah bersama abinya.
     Saya punya tips membangunkan anak sholat subuh:
1. Sebelum tidur sikat gigi, pipis, dan berwudhu.
2. Usahakan waktu tidur anak paling larut jam 21.30
3. Ingatkan anak untuk membaca do'a sebelum tidur.
4. Berdo'a kepada Allah Ta'ala supaya bisa bangun untuk sholat subuh.
5. Buat kesepakatan dengan anak, jika di bangunkan sholat subuh mau bangun, kalau masih ngantuk boleh di percikkan atau di basuh dengan air dan anak jangan marah karena ini kesepakatan sudah di setujui orang tua (ayah atau ibu) dan anak.
    Tantangan melatih kemandirian anak, pekan kedua membiasakan bangun pagi untuk sholat subuh.

2. Alfie
     Hari ini pas mandi pagi Alfie mau gosok gigi sendiri biasanya saya yang menyikat giginya. Tadi ga mau, saya hanya memberi tahu cara menyikat gigi saja Alfie praktek langsung. Menyikat gigi sendiri melatih kemandirian pekan kedua untuk Alfie.
Sudah pintar apa-apa maunya sendiri ga mau di bantu.
     Selesai mandi saya siapkan pakaian dalam dan baju daster anak, saya minta Alfie pakai bajunya sendiri dan hari ini Alfie bisa pakai baju sendiri.


#Hari ke-9
#Level2
#Melatih Kemandirian
#KuliahBunSayIIP



Sukatani


Ibu Profesional

Kamis, 02 Maret 2017

T10, Hari#8 Melatih Kemandirian

Kamis, 02 Maret 2017
Bismillaah...
 
     Hari ini adalah hari ke-8 T10 melatih kemandirian anak.

1. Humeid
     Tadi pagi harusnya sudah masuk melatih kemandirian Humeid untuk bangun pagi sebelum subuh.
Qodarullah, karena saya sedang haid jadi bangunnya kesiangan, abinya sudah membangunkan Humeid untuk ikut sholat subuh di mushollah tapi anaknya ga mau bangun sepertinya ngantuk banget karena semalam tidurnya sudah larut hampir jam 22.00 karena semalam dari rumah neneknya melayat uwa tetangga nenek yang meninggal dunia, jadilah hari ini belum mulai melatih kemandirian bangun pagi untuk sholat subuh, insya Allah besok pagi semoga Allah Ta'ala memudahkan kami mendidik anak-anak untuk mandiri terutama Humeid mulai kami latih sholat subuh.
     Untuk kemandirian mencuci piring sendiri hari ini sudah OK...
Selesai makan, saya ingatkan dia untuk mencuci piringnya sendiri. Karena tadi sore kami mau pergi melihat bayi anaknya teman saya, selesai makan siang saya kumpulkan piring kotor di kamar mandi, dan menyuruh Humeid untuk cuci piringnya sendiri.
Pas dia masuk kamar mandi, dia bilang banyak banget piring kotornya, saya sedang di ruang tengah membereskan pakaian yang sudah di setrika.
Saya bilang cuci aj piring bekas Humeid terus mandi, ayo cepetan! Nanti di tinggal abi kan mau kerumah teman bunda.
Dia agak lama di kamar mandi, saya lihat sudah mandi.
Dan saya masuk ke kamar mandi ternyata *Taraaaa*, piring kotor yang banyak sudah tidak ada, di cuci semua.
Masya Allah, senangnya saya anakku baik sekali dia cuci semua piringnya.


2. Alfie
     Hari ini Alfie ga mau pakai baju sendiri, maunya di pakaikan sama saya.
Untuk celana dia pakai sendiri.



#Hari ke-8
#Level2
#Melatih kemandirian
#KuliahBunSayIIP


Sukatani


Ibu Profesional

Rabu, 01 Maret 2017

T10, Hari#7 Melatih Kemandirian

Rabu, 01 Maret 2017
Bismillaah…

    Hari ini adalah hari ke-7 T10 melatih kemandirian anak.

1. Humeid
     Hari ini Humeid masih mau membantu saya cuci piring, bekas makannya sendiri dan bekas makan adiknya.
Semoga setelah hari ketujuh ini, mencuci piring sendiri salah satu dari kebiasaannya sehari-hari.
    Insya Allah besok pagi saya tambah melatih kemandirian bangun tidur sebelum subuh dan abinya mengajak Humeid sholat subuh di mushollah.


2. Alfie
    Memasuki hari ketujuh ini, Alhamdulillah kakinya sudah sembuh. Semalam perban di kakinya sudah saya buka.
Untuk melatih kemandirian memakai dan melepas bajunya sendiri masih belum berhasil 100%, pagi tadi di pakaikan baju karena kakinya masih sakit, tetapi sore harinya dia mau pakai bajunya sendiri walaupun bajunya masih kebalik.



#Hari ke-7
#Level2
#Melatih Kemandirian
#KuliahBunSayIIP





Sukatani


Ibu Profesional