Senin, 27 Maret 2017

T10, Hari#4 Meningkatkan Kecerdasan Anak

Senin, 27 Maret 2017
Bismillaah...

      Hari ini adalah hari ke-4 T10 meningkatkan kecerdasan anak.
      Tadi pagi sekitar jam 8.00 WIB saya dapat kabar duka, anak teman saya usia 4 bulan meninggal dunia di Rumah Sakit.

ان لله وان اليه راجعون

     Karena saya harus mengajar Humeid dan teman-temannya di TK sampai jam 10.30 sambil menunggu kedatangan jenazah bayi dari Rumah Sakit. Sementara suami juga ngajar, Alhamdulillah tangannya sudah baikkan setelah di urut semalam.
Selesai jam sekolah saya, Humeid, Alfie dan tetangga saya pergi takziyah kerumah duka tadi saya dapat kabar kalau bayinya sudah di rumah duka dan saya di minta untuk memandikan mayit bayi itu.
Munculah ide, untuk tantangan hari ini mengajarkan anak-anak untuk takziyah melayat orang yang sudah meninggal dunia, mengajarkan mereka kalimat istirja, mengingatkan mereka termasuk diri saya sendiri kalau kematian akan datang kepada manusia tanpa melihat usia, setiap yang bernyawa pasti mati.
Anak-anak sering saya ajak takziyah tapi baru kali ini melihat jenazah anak kecil bayi 4 bulan.
Sampai di rumah duka, ibu bayi masih menangis katanya habis pingsan tidak tega melihat anaknya yang telah tiada, saya peluk teman saya dan mengingatkannya untuk istighfar, mengingatkannya kalau anak titipan Allah sekarang pemilik-Nya meminta anak itu kita harus ikhlas, Ucapkan Alhamdulillah semoga Allah memberikan rumah di surga untuk orang tua yang anak balitanya meninggal di waktu kecil, dan banyak lagi nasehat yang memotivasi sang ibu agar ikhlas. Akhirnya sang ibu bisa menahan diri dari kesedihannya saya temani melihat anaknya untuk pertama kali dan saya tawarkan untuk menemani saya memandikan mayit anaknya.
Jujur saja, saya tidak bisa menahan air mata ketika mensupport sang ibu yang di rundung duka karena kematian anak pertama yang sangat di cintainya sebab saya juga punya anak, kalau di posisinya akankah saya sesabar dan seikhlas dia. Pas lihat wajah bayi yang ganteng itu pucat pasi tak bernyawa hati ini rasanya sedih sekali, sungguh orang tuanya sayang tapi Allah Ta'ala lebih menyayanginya.
Semoga Allah memberikan anak lagi yang sholeh untuk teman saya. Aamiin.
       Selesai memandikan mayit, ba'da zuhur jenazahnya langsung di sholatkan dan abi sudah pulang mengajar jadi ikut mensholatkan bayi mungil itu.
       Kebetulan samping rumah teman yang anaknya meninggal, ada teman saya yang habis melahirkan sekitar 5 hari yang lalu dan belum sempat lihat.
Jadi tadi sekalian lihat bayi usia 5 hari bersama anak-anak dan suami.
       Di perjalanan pulang dan di rumah kami bercerita kepada anak-anak bahwa ada kehidupan ada kematian, tadi Humeid dan Alfie lihat anak masih sangat kecil meninggal dunia dan lihat bayi yang baru di lahirkan 5 hari lalu. Alhamdulillah di lahirkan menjadi seorang muslim hingga meninggal dunia masih di muliakan jenazahnya di sholatkan, buat pengingat Humeid yang mulai di ajarkan sholat bahwa tidak boleh meninggalkan kewajiban sholat setelah baligh kecuali sudah meninggal dunia barulah manusia tidak sholat tapi di sholatkan.
       Semoga kejadian hari ini menjadi pelajaran tentang kehidupan untuk anak-anak, kita manusia di ciptakan oleh Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Semoga anak-anak kami menjadi anak yang sholeh dan sholehah.
        Mengingat kematian yang suatu saat akan datang kepada kami,
Humeid bertanya: "bunda kapan matinya?"
Saya jawab tidak tahu, kematian datang tiba-tiba dan tidak ada satupun manusia yang tahu kapan ajalnya tiba karena tidak pandang usia bisa jadi bunda dulu atau abi atau Alfie atau Humeid, makanya persiapkan amal dan ilmu sehingga ketika ajal menjemput tidak ada yang disesalkan.


#Tantangan Hari Ke-4
#Level 3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunSayIIP





Sukatani


Ibu Profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar