Jumat, 25 Agustus 2017

Hari#9, Semua Anak adalah Bintang Keluarga

Jum'at, 25 Agustus 2017
Bismillaah....
      Saya membuka TPA di rumah, murid saya mulai dari usia 3 tahun sampai SMP kelas 1 ada 13 anak dan KBM sudah berjalan sebulan.
Hari ini ada murid baru yang di antar orang tuanya.
Kebetulan tadi ada tiga orang wali murid, ada yang saya ingin bicarakan ke mereka tentang perilaku anak-anaknya di kelas.
Pertama, di antara murid saya ada dua orang adik kakak, laki-laki usia 6 tahun dan perempuan 5 tahun yg setiap hari berantem terus kadang adiknya yang di buat nangis kadang kakaknya yang nangis dan bicara kedua anak ini kasar.
Karena seumuran Humeid, mereka main bersama.
Humeid kalau temannya bicara kasar langsung lapor ke saya, lalu saya nasehati anak-anak itu. Sebelum KBM di mulai, saya buat kesepakatan dengan anak-anak di antaranya mereka tidak boleh berperilaku kasar dan tidak boleh bicara kasar kalau ada yang bicara kasar laporkan ke saya.
Alhamdulillah, saya dan suami tidak pernah berkata kasar kepada anak-anak kami selalu mengingatkan mereka agar menjaga lisan tidak boleh berkata kasar karena bisa membuat hati menjadi kasar dan keras sehingga cahaya ilmu sulit masuk, dan dapat menyakiti orang lain.
     Kembali kepada kedua murid adik-kakak yang sering berantem dan bicara kasar ternyata orang tua dan lingkungannya yang terbiasa dengan bahasa kasar yang membuat mereka seperti itu.
Orang tuanya menitipkan anak-anaknya kepada saya agar di didik jadi anak yang sholeh dan sholehah dengan jam belajar 2 jam, sementara di rumah anak-anak itu di didik dengan kasar dan kekerasan.
Akhirnya saya beranikan diri berdiskusi dengan wali murid, interview orang tuanya bagaimana cara mereka mendidik anak-anaknya di rumah.
Dan saya memberi pertanyaan,
Jaman dulu Guru kalau ngajar ke muridnya "Galak" terutama murid yang bermasalah.
Bagaimana perasaan ibu, jika anak ibu di tegur/marahin gurunya karena melakukan kesalahan?
Dari 3 wali murid, dua orang berkata saya ga terima,  harusnya bilang orang tuanya aja.
Yang satu jawab tidak apa-apa di didik sama gurunya, karena sama orang tuanya juga ga nurut.
Di sinilah ada pergeseran nilai penghormatan orang tua murid kepada Guru, jaman dulu kalau ada guru yang marahin anaknya karena perilaku buruk anak itu orang tuanya tidak marah, malah nasehatin anaknya juga dan berterima kasih kepada guru sudah mendidik anaknya.
Jaman sekarang jangankan di marahin, di tegur aja anaknya sama Guru orang tuanya tidak terima malah ada orang tua yang melaporkan Guru ke polisi. Na'udzubillaah.
     Dari interview di atas saya bilang saya mendidik mereka dan mengajarkan ilmu agama hanya 2 jam dan perilaku mereka dari rumah sudah kurang baik, tolong kita kerja sama, di rumah mereka di perlakukan dengan baik, jangan berkata kasar pada anak dampaknya mereka berperilaku kasar dan mengucapkan kata-kata kasar ke temannya, sedangkan di rumah ada waktu 22 jam jadi pendidikan pertama itu ada di rumah.
Saya mau ibu dulu yang sekolah belajar menjadi orang tua yang baik agar akhlak anak juga baik, anak itu anugerah yang di titipkan Allah agar kita rawat dengan baik, banyak orang yang tidak di karuniai anak, ingin sekali mempunyai anak. Nah kita yang sudah di anugerahkan anak-anak ini jangan sia-siakan mereka, karena mereka adalah Bintang yang dapat membawa kita masuk surga Allah Ta'ala.
Saya tegaskan, kalau anak ibu masih belum berubah boleh berhenti atau pindah TPAnya.
apalagi anak saya ada yang umur 3 tahun sudah saya jaga baik-baik di jauhkan dari lingkungan buruk, sekarang sering mendengar kata kasar takut dia ikuti. Sejauh ini anak-anak saya paham kata-kata kasar yang ga boleh di ucapkan.
Lindungi anak-anak dari kekerasan verbal, psikis dan fisik baik dari orang tuanya, teman-temannya dan lingkungan sekitar sehingga terlahir anak-anak generasi robbani.

#T10Hari-9
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar