Senin, 22 Februari 2021/10 Rajab 1442 H
Bismillah.
Tak terasa pekan ini memasuki akhir zona O.
Di pekan kedua saya memberanikan diri menjadi speaker pada platform telegram.
Yang daftar ada 80 orang terdiri dari 35 orang Hexagonia, 5 orang IIP dan 40 orang umum.
Hexagon City Virtual Conference (HCTV) yang saya laksanakan pada tanggal 17 Februari 2021 pukul 13.00-14.00 WIB di grup telegram membuat saya bingung bagaimana nanti acaranya agar participant yang ikut bisa memahami materi self healing dengan Ruqyah Syar'iyyah, kalau dengan metode sharing saja lalu tanya jawab melalui chat saya khawatir mereka tidak memahami proses self healing secara keseluruhan paling hanya sepintas.
Malam harinya sebelum hari H saya membuat video rekaman yang berisi materi dan praktek, ternyata membuat video rekaman tidak semudah bayangan sampai saya harus begadang dan editing video tetapi hasilnya kurang memuaskan. Pernah nonton artis saat shooting film atau sinetron pas pengambilan video ada yang lupa naskahnya, sampai di ulang berkali-kali. Nah saya seperti itu, eh tapi bukan buat shooting sinetron atau film, hehehe.
Sudah rekaman berkali-kali ternyata hasilnya banyak salah dan saya hapus, mulai rekaman lagi masih kurang lalu saya hapus lagi, berulang-ulang begitu hingga lewat jam 24.00 WIB, Oh tidak! Ternyata sesulit ini membuat video hingga proses editing video yang saat diedit kata-kata yang salah hasilnya malah hilang.
Sementara saya sudah lelah dan memutuskan untuk istirahat, berharap setelah sholat subuh rekaman lagi dengan hasil yang lebih baik.
Padahal sebelumnya saat mengisi pelatihan self healing yang menjadi Project Passion saya di CH secara Livestreaming di Fanpage FB, lancar-lancar saja hanya kendala sinyal, grogi dan anak menangis saat live di mulai. Tapi berbeda saat harus membuat video rekaman, penjelasan materi harus jelas tanpa banyak salah kata atau pengulangan kata agar yang menyimak paham maksudnya.
Dengan tidur malam hanya kurang dari 3 jam, lalu sholat subuh. Saya melanjutkan rekaman untuk materi VC, berdo'a kepada Allah Ta'ala agar dilancarkan dan di mudahkan dalam membuat video. Alhamdulillah sekali rekaman saya merasa sudah cukup tidak banyak yang salah lanjut proses editing video dan jadi, betapa semalam saya sudah berusaha semaksimal mungkin tapi hasilnya kurang bagus. Ilmu public speaking dan editing video yang saya pelajari dari pelatihan selama di Hexagon City hingga Virtual Conference saya praktekkan dalam membuat video tersebut.
Akhirnya terbayarlah sudah, dengan melibatkan Allah Ta'ala maka segala urusan menjadi mudah dan ikhtiar yang sungguh-sungguh memberikan hasil yang terbaik. Maka dengan tersenyum lebar saya merasakan kebahagiaan karena berhasil, berhasil, horee (kalau kata Dora The Explorer).
Hari Rabu yang di tunggupun datang, jelang jam 13.00 WIB membuat saya semangat dan harap-harap cemas untuk berbagi ilmu. Partisipan absensi dulu di grup telegram, lalu saya share video rekaman dengan durasi 28 menit, berharap para partisipan menonton dan menyimak materi yang ada di video. Setelah itu baru tanya jawab, dari 80 partisipan yang daftar tidak semua online dan saya sempat pesimis.
Apakah mereka menonton video tersebut sampai selesai, sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 13.39 WIB materi sudah selesai, saatnya tanya jawab tapi tidak ada yang bertanya. Mungkin ada beberapa yang menjadi Bumblebee atau Butterfly.
Dalam hati berbisik semoga paham semua atau mereka tidak menyimak. Sebagian partisipan mengucapkan terimakasih kepada saya karena ilmu Self Healing dengan Ruqyah Syar'iyyah bermanfaat bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pengobatan pertama di rumah.
Sempat berpikir apa mungkin metode saya yang salah ya jadi grupnya kurang aktif atau waktunya yang terlalu cepat ternyata 1 jam itu cepat sekali, dan jam 14.00 selesai.
Tapi tidak apa-apa, yang penting saya sudah berbagi ilmu.
30 menit setelah acara selesai saya bubarkan grup telegram.
Di luar dugaan setelah grup dibubarkan, tiba-tiba ada beberapa orang yang wapri saya dan ijin untuk menshare video yang saya buat ke grup wa atau telegram untuk berbagi ke teman-temannya lagi dan banyak yang bertanya karena saat melakukan praktek ada yang mengalami reaksi.
Alhamdulillah berkat HCVC, saya bisa berbagi ilmu kepada khalayak.
Ini hanya satu dari sekian ilmu yang ada, ada sekitar 360 ilmu yang bisa di dapatkan secara gratis dengan mengikuti acara HCVC yang ternyata mendapatkan antusiasme yang luar biasa di luar Hexagonia. Itu cerita saya sebagai speaker.
Saya lanjutkan ke strategi di Co Housing kami untuk mengikuti ragam materi di VC adalah dengan menshare kembali di medsos pribadi, untuk ilmu yang kami butuhkan terkait Project Passion (PP) maka diingatkan terus di grup dan seluruh anggota diharapkan kehadirannya mengikuti VC tersebut, seperti tentang menulis karena PP terakhir kami adalah membuat ebook antologi, karena hanya 1 orang yang memang penulis sedangkan 8 orang lainnya termasuk saya adalah emak-emak dan gadis yang baru belajar menulis.
Selain menjadi speaker, tentu saja saya juga menjadi Participant, Bumblebee, dan Butterfly di HCVC.
Apa saja yang sudah saya dapatkan selama di VC ini? Sebagai speaker saya praktekkan ilmu-ilmu yang saya dapatkan selama PP di CH seperti public speaking dan editing video untuk mendukung materi yang saya sampaikan, menambah teman, dan bisa berbagi ilmu dengan orang lain di luar Hexagonia.
Materi yang paling berkesan selama mengikuti VC adalah tentang menulis, dimana strong why saya ikut VC ini adalah untuk PP ebook antologi dan menyalurkan 20.000 kata ke dalam tulisan karena pandemi membuat saya hanya berkomunikasi dengan keluarga inti saja, tidak semua tersalurkan sehingga kadang saya mudah emosi. Dengan menulis saya mendapatkan insight bahwa emosi saya lebih stabil dan dapat merelease emosi.
Read aload inipun materi yang membuat saya semangat membaca bersama anak-anak yang ternyata dapat meningkatkan kompetensi emosi anak yaitu kemampuan memahami emosi, mengekspresikan emosi secara tepat dan meregulasi atau mengontrol emosi, yang lain adalah tentang parenting, Menjadi Ibu yang bahagia dan self healing agar tetap waras.
Dari beberapa speaker VC ini juga ada yang saya hubungi via wapri untuk mengisi di luar Hexagonia karena menurut saya ilmu yang mereka kuasai sangat bermanfaat untuk ibu-ibu di luar IIP.
Ini video dan SS waprian dari partisipan yang hadir di acara VC saya:
Kembali merefleksi diri, apa saja yang sudah saya dapatkan di Hexagon City? Selama 5 bulan ini saya membangun karakter dan habit baru untuk menjadi produktif dari setiap materi yang diberikan oleh Bunda Septi, mengubah pola pikir saya dengan Growth mindset, Agility, X-tra miles dan Six Thinking Hats.
Alhamdulillah, saya banyak memperoleh ilmu baru yang dulu gaptek sekarang bisa editing video, jadi tuan rumah di Zoom dan grup Telegram, bisa menggunakan Streamyard saat livestreaming di FB, membuat eflyer, public speaking, membuat konten You Tube, menulis, dan belajar bertumbuh bersama Tim CH, mengenal banyak karakter, membentuk tim yang solid, bisa bekerja sama yang baik dengan orang lain untuk mencapai satu tujuan yang sama, menjadi tim yang kompak, diantaranya: cepat menyelesaikan tantangan jurnal pada setiap Zona di Hexagon City, semua anggota menjadi speaker pada Zona Open Space dimana kami harus livestreaming di Hexagon City Virtual Conference (HCVC) Semesta Karya untuk Indonesia dengan menyiapkan perlengkapan sendiri dan berani mengambil peran tanpa harus ditunjuk oleh orang lain.
Bahkan ada ilmu tambahan dari teman satu CH teh Farah, selain menulis adalah menyapih dengan cinta atau Weaning With Love (WWL), saat mengikuti perkuliahan Bunda Produktif saya masih menyusui anak paling kecil usia 18 bulan sedangkan saya sedang hamil, setelah sharing dan nonton You Tube tentang WWL saya praktekkan ke anak saya, walaupun banyak dramanya di saat hampir berhasil anak saya sakit dan ngASI lagi, Alhamdulillah setelah 3 bulan di sounding dengan WWL saya berhasil menyapih anak dengan cinta.
#Pekan3
#ZonaO
#Hexagonia
#HexagonCityVirtualConference
#KuliahBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar