Kamis, 23 Desember 2021/19 Jumadil Awal 1443 H
Bismillah...
Alhamdulillah akhirnya sampai juga di penghujung akhir Desember, mengikuti even terbesar yaitu Konferensi Ibu Pembaharu (KIP) yang dimulai dari tanggal 17-22 Desember 2021, tidak terasa sudah 1 dekade Ibu Profesional.
Saya yang bergabung dengan Ibu Profesional sejak 2016 merasakan banyak sekali manfaatnya.
Waktu 6 hari ternyata cepat berlalu, setiap hari sejak KIP pertama selalu saya tunggu-tunggu, tidak sabar menonton live para narasumber perempuan-perempuan hebat para Ibu Pembaharu yang memberikan dampak luar biasa bagi kaum perempuan Indonesia.
Saya mengikuti KIP live dengan Ibu Ines, Mba Yana, Ibu Juju, Ibu Deasi, Ibu Heni, Ibu Nani, Ibu Sri Hayati, bu Maureen, Mba Nicky, Ibu Farha, Ibu Ana dan Ibu ideologis saya Ibu Septi Peni Wulandani.
Hal apa saja yang saya dapatkan setelah mengikuti KIP 17-22 Desember 2021?
Yang pastinya saya mendapatkan ilmu, menjadi bersemangat untuk terus belajar sepanjang hayat, terinspirasi untuk terus memperbaiki dan mengembangkan diri menjadi ibu yang berdaya dan berkarya sehingga memberikan manfaat baik kepada diri sendiri, keluarga tercinta dan kepada orang lain, mendapatkan insight bahwa ibu-ibu hebat yang menjadi narasumber di Konferensi Ibu Pembaharu berawal dari masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, merubah masalah menjadi tantangan, bangkit dari keterpurukan, memaknai hidup bahwa dari masalah tersebut kita menemukan solusi dan bermetamorfosis menjadi ibu yang berdaya dan berkarya lalu memberikan manfaat kepada orang lain yang memiliki masalah sama dalam hidupnya membentuk komunitas hingga berdampak dalam kehidupan sosial, karena bersama kita bisa.
Senangnya mendapatkan oleh-oleh dari booth yang ada di exhibition hall, bangga melihat me mug dari Hima Bekasi juga nongol di KIP, sangat bangga menjadi bagian dari Ibu Profesional, bersyukur bisa mengikuti KIP yang merupakan Konferensi para ibu virtual pertama di Indonesia.
Dari 6 isu utama yang diangkat semuanya mewakili kehidupan sehari-hari kita sebagai perempuan, ibu dan istri.
Deklarasi yang ibu Septi bacakan semalam menjadi ruh untuk kami para ibu pembaharu.
Perasaan saya setelah mengikuti KIP adalah salut, takzim kepada seluruh narasumber yang sangat menginspirasi, terwow-wow, sedih sampai menangis, terharu dan bahagia.
Alhamdulillah setelah mengikuti KIP ini saya bertekad untuk menjadi perempuan, istri dan ibu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Kebahagiaan bukan terletak dari banyaknya materi, tapi bagaimana kita bisa memberikan kebaikan kepada orang lain.
Terima kasih untuk Ibu Septi Peni Wulandani yang menjadi guru, mentor, fasilitator, motivator, inspirator bagi banyak perempuan Indonesia untuk menjadi Ibu Pembaharu melalui Ibu Profesional.
Semoga Ibu dan keluarga selalu diberikan kesehatan, selalu dalam lindungan Allah Ta'ala, semakin memberikan banyak manfaat kepada sesama.
Terima kasih kepada para panitia KIP yang telah membuat acara KIP sekereen ini, ga pernah terpikir bahwa acaranya bagus banget dengan platform web yang super keren dan canggih.
Jazakunallah Khoiron.
#akupesertaKIP2021
#1dekadeibuprofesional
#darirumahuntukdunia
#konferensiibupembaharu
#ibuprofesional
#semestakaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar