Sabtu, 01 April 2023

#PersikMindfulness

Bismillah
    Alhamdulillah masuk materi kedua dari teh Prita tentang Mengenali Bagian Diri Melalui Lintasan Pikiran, sebagai upaya reparenting. Selama 5 hari ini setelah pekan lalu saya belajar berlatih respon eror ternyata membantu saya untuk berpikir sejenak ketika akan berucap dan berperilaku kepada orang-orang disekitar saya terutama keluarga tercinta. Dan karena saya sedang main di rumah orang tua, suami di rumah.
Saya hanya menulis beberapa kejadian yang saya sadar ketika lintasan pikiran negatif saya muncul.



Selama ini saya banyak melakukan kesalahan terutama kepada suami dan anak-anak, khususnya anak pertama. Dari diskusi Wag di kelas Persik bersama teh Prita. Alhamdulillah saya mulai menyadari perubahan pikiran saya saat ini:
Dan ini saya copy paste jawaban dari teh Prita yang mengingatkan saya untuk reparenting terhadap anak-anak:

- Kebutuhan dasar anak yang tidak terpenuhi secara *berulang-ulang* itulah yang akan membuat anak 'salah menerjemahkan kehidupan'.
jadi jika suatu kebutuhan tidak terpenuhi karena situasi-situasi tertentu, itu tidak serta merta jadi skema maladaptif.

tidak terpenuhinya kebutuhan *secara berulang* akan memunculkan skema maladaptif (ketidak mampuan seseorang untuk menyesuaikan diri).

semakin kuat skema maladaptif (yang biasanya muncul karena trigger tertentu dan ngga ada yang 'memutuskan' skema itu) maka akan menjadikan seseorang punya maladaptif coping (ya bisa dibilang penyelesaian masalah yg kurang tepat atau healing semu ini)

jadi munculnya skema maladaptif ini dari kecil.
dan makin kuat seiring bertambahnya usia, ketika bertemu triger dan ngga ada yang memutus itu tadi.

selagi anak belum Aqil baligh, masih lebih mudah untuk terus memberikan kebutuhan² sebagai upaya "membayar hutang"..
orang tua perlu sering bicara dengan anak untuk mengenali anak lebih dalam. perbanyak komunikasi dan mengisi kebutuhan dirinya.

sering tanya sama anak, gimana perasaannya hari ini, karena tiap anak itu berbeda² ada yg sekali momen dia udh ngerasa daleeem banget emosinya, ada yg perlu berkali² baru dalem tergantung karakter anaknya.
mudah²an dengan sering ngobrol, kita bisa membayar hutang tersebut.

Refleksi diri, saya mulai menyadari dan mengenal lintasan pikiran negatif saya atas kejadian yang saya alami dan mendengarkan juga lintasan pikiran positif yang berasal dari hati nurani yang membantu saya untuk memilih tindakan yang lebih baik. Kalau bicara tidak ceplas-ceplos lagi,  belajar tidak negatif thinking kepada orang lain khususnya orang-orang tercinta.

#mindfulnessjourney
#PerSikIIP
#institutibuprofesional
#ibupembaharu
#darirumahuntukdunia
#ibuprofesionaluntukindonesia
#BersinergiJadiInspirasi
#IP4ID2023

@undapritannisa
@ibupembaharu
@institut.ibuprofesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar